Masih dalam rangka menyambut kemerdekaan ke-64, sehat berkat reiki masih menjelajah di Kabupaten Purworejo tepatnya di Kecamatan Loano, Gebang, Kemiri dan Pituruh. Kota kecamatan ini sudah terkenal sejak dulu sebagai penghasil besek, yaitu wadah tradisional dari anyaman bambu untuk keperluan rumah tangga utamanya wadah untuk pelengkap upacara mengirim doa bagi arwah leluhur.
Orang pun tahu bahwa besek berupa anyaman bambu kini terancam punah karena tergeser oleh wadah dari plastik yang terlihat lebih praktis, awet dan harganya pun murah. Namun dalam pergeseran jaman yang modern ini keberadaan besek tetap ada dan tidak akan punah sekalipun alat rumah tangga berupa plastik sebagai wadah sudah masuk pedesaan.
Bulan Syaban bagi Masyarakat Jawa biasa digunakan untuk mengirim doa bagi arwah leluhur dengan perlengkapan kenduri yang dilengkapi nasi beserta lauk pauk dalam wadah anyaman bambu yang disebut besek. Kendatipun sebagai alat pelengkap upacara kirim doa keberadaan besek sudah digantikan oleh wadah plastik yang praktis, para perajin di desa Kabupaten Purworejo tetap membuat besek. Mereka yakin bahwa besek akan tetap dibutuhkan dan tetap dibuat sekalipun jumlahnya semakin kurang.
Dengan masuknya kebutuhan industri rumah tangga semisal wadah plastik tadi, para perajin besek di kabupaten ini mensikapi dengan tetap membuat besek bila ada pesanan saja. Dengan membuat besek berarti kelangsungan usaha tetap berjalan.Umumnya pesanan besek kecil tetap ada sedang besek ukuran besar biasa dipesan pada saat musim buah salak tiba. Pada saat panen raya buah salak para petani salak akan memesan besek besar dalam jumlah banyak untuk keperluan wadah buah salak yang hendak dikirim ke pembeli.
Umumnya besek ukuran besar sebagai wadah buah salak dikirim ke pembeli di Bali, Sleman dan Purworejo sendiri. Sekalipun harga bambu kini sudah naik antara enam hingga tujuh ribu rupiah per batang dapat menghasilkan sepuluh tangkep besek dengan harga sekitar dua ribu hingga tiga ribu rupiah per tangkep.
Kerja sambilan bagi penduduk desa di saat menunggu panen tiba dengan membuat besek rata-rata memberikan keuntungan 54 ribu rupiah dari sebatang bambu dengan waktu pembuatan besek selama dua hari. Besek sekalipun sudah masuk jaman komputer ini keberadaannya akan tetap ada. Para perajin besek telah mewariskan kepandaian membuat besek kepada warga lainnya di desa ini. Jadi bila Anda dan keluarga sedang membeli oleh-oleh khas Jogja dan melihat besek sebagai wadah oleh-oleh tadi, boleh jadi besek ini produksi dari desa-desa di Kabupaten Purworejo.
Dirgahayu negaraku yang ke-64, jayalah bangsaku...merdeka.
Purworejo itu kan yg dekat Yogyakarta ya? Aku pernah ke kotanya, 2x. Kotanya mungil dan penduduknya ramah. Ternyata ada sentra pembuat besek jg ya...
Purworejo sekitar 100 km arah barat Jogjakarta. Kota kecil disebut kota pensiunan meninggalkan bangunan khas jaman Belanda yang masih ada di kota ini. Kota kecil begitu tenang suasananya, hawanya sejuk dikelilingi oleh perbukitan Menoreh. Makanan masih murah meriah.