Dari berita seputar tanggul jebol Situ Gintung kini beralih mengenai kemacetan lalu lintas bisa tingkatkan serangan jantung. Demikian berita yang sehat dengan reiki terima dari redaksi progama dua ibukota perihal penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti Jerman tentang dampak kemacetan lalu lintas di kota besar.
Seorang peneliti Jerman mengungkapkan kemacetan lalu lintas dapat menyebabkan seseorang mengalami serangan jantung. Salah satu faktor potensional yang menjadi pemicunya yakni udara buangan yang berasal dari kendaraan bermotor. Asap pekat hitam dari cerobong knalpot kendaraan angkutan umum di Jakarta biasa kita lihat bila sedang berkendara atau naik angkutan umum.
Coba lihat kesemrawutan dan kemacetan lalu lintas di Jakarta. Ini bukan hal aneh lagi bagi penduduk Jakarta. Justru kalau tidak ada kemacetan itu bukan Jakarta. Silakan Anda berkendara dalam aktivitas harian di jalanan Jakarta pada jam sibuk kerja atau pun di luar jam sibuk kerja. Pemandangan lalu lintas macet dan kepulan asap hitam sudah mewarnai kondisi lalu lintas Jakarta saat ini.
Kemacetan merupakan hal yang sudah tidak asing lagi di Jakarta. Warga Jakarta sendiri tampaknya sudah terbiasa dengan kondisi ini. Apalagi saat masa kampanye seperti sekarang kemacetan semakin terasa di berbagai wilayah ibukota. Belum lagi bila banjir melanda jalanan Jakarta maka kemacetan akan semakin menjadi-jadi dan tidak dapat dihindari oleh pengguna jalan.
Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Annette Peters dari Institute of Epidemiology di Jerman mendapati bahwa pasien terkena serangan jantung dalam studi yang dilakukannya berkaitan dengan lalu lintas. Resiko serangan jantung pada manusia akan menjadi tiga kali lebih tinggi ketika terperangkap dalam kemacetan lalu lintas selama satu jam.
Perempuan, pria,tua,orang yang tidak memiliki pekerjaan dan mereka yang memiliki sejarah kejang jantung adalah kelompok yang paling rentan terkena serangan jantung akibat kemacetan lalu lintas. Perempuan berada dalam kelompok dengan resiko lebih tinggi dibandingkan pria yakni lima kali lipat.
Namun hingga kini mekanisme psikologi di balik pendapat ini belum dapat dipastikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa udara buangan yang berasal dari kendaraan bermotor menjadi salah satu faktor pemicu serangan jantung. Meskipun demikian belum dapat dipastikan sinergi antara stress dan polusi udara yang bisa menjadi tolak ukur penyebab kejang jantung.
Mari sehatkan jantung Anda masing-masing dengan menghindari polusi asap kendaraan bermotor. Sebaiknya memakai masker khususnya pengendara sepeda motor. Dengan memperhatikan kesehatan jantung berarti Anda telah peduli akan pentingnya menjaga kualitas hidup sehat. Salah satunya menjaga kesehatan jantung.
Sehat dengan reiki menulis untuk Sekolah Internet.
Masih seputar batik pesisir tepatnya batik Pekalongan, ada baiknya sehat dengan reiki perkenalkan salah satu karya anak bangsa yang merupakan pusaka warisan leluhur yaitu Batik Cap, Motif Truntum, Batik Jlamprang dan Batik tiga Negeri.Tak beda dengan batik gaya Solo, Jogja, Lasem, Cirebon, batik Pekalongan sendiri ada juga yang dibuat dengan Cap. Memang sebelumnya batik di Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan jamannya yang dimulai dengan Batik Tulis yang dikerjakan oleh pembatik wanita dengan menggunakan Canting.
Canting diisi malam cair warna coklat tua lalu digoreskan ke kain putih mengikuti pola yang telah digambar oleh Tukang Gambar yang diistilahkan Tukang Nyoret. Goresan canting ini digerakkan oleh tangan pembatik wanita. Begitu halusnya goresan canting berisi malam/lilin ini mengingatkan keluarga sehat dengan reiki sendiri yang juga hidup sebagai buruh batik. Bahkan di kala senggang Ibu, Bude, Pakde bahkan Kakek dan Nenek selalu membatik dan Mencap kain batik di malam hari tatkala anak-anaknya sudah tidur semua.
Dalam perkembangannya setelah ada canting lalu pembatik juga menggunakan cap. Cap di sini disebut canting cap merupakan alat berbentuk stempel yang digambar pola batik misal pola burung Hong, suluran daun dan ranting, bunga , bintang dan bola. Umumnya pola canting cap dibentuk dari bahan dasar tembaga tetapi ada juga yang dikombinasikan dengan besi.
Melalui cap ini pembatik bisa menghemat tenaga dan tidak perlu menggambar pola atau desain di atas kain putih. Pola pada cap terbuat tembaga ini di desain oleh tukang pembuat cap. Mereka biasa menggambar pola batik di selembar kertas minyak putih lalu menuangkan kreasinya ini dalam sebuah cap batik.
Batik cap lalu mengalami perkembangan dengan diperkenalkan Cap Kayu terbuat dari kayu, ringan dijinjing lebih ekonomis serta mudah pembuatannya. Pola pada kayu ini diukir dan dibentuk seperti stempel pada cap tembaga.Hanya saja cap kayu ini tidak menghantarkan panas maka lilin (malam) yang menempel pada kayu lebih tipis dan hasil capnya sendiri di kain putih terlihat ada gradasi warna pada pola antara pinggir motif dan tengahnya. Sebaliknya cap tembaga lilinnya meresap ke serat kain sehingga polanya tercetak sangat tebal.
Mengunjungi sentra Batik Pekalongan ada baiknya kita perkenalkan juga motip Truntum yang merupakan simbol cinta yang bersemi kembali. Alkisah motif trumtum ini diciptakan oleh Seorang Ratu Keraton Yogyakarta. Sang Ratu yang dicintai dan dimanja oleh Raja suatu saat dilupakan oleh Raja yang telah mempunyai kekasih baru.
Untuk menghilangkan kesedihan sambil mengisi waktu senggangnya, Ratu pun mulai membatik. Tanpa disadari karena galaunya pikiran Sang Ratu membuat motif berbentuk bintang-bintang di langit tinggi yang kelam. Sekelam perasaan Sang ratu saat itu yang hidup dalam kesendirian karena Sang Raja telah berpaling dari padanya.
Ketekunan Ratu dalam membatik akhirnya menarik perhatian Raja yang kemudian kembali mendekati Ratu untuk melihat proses membuat batik ini.Sejak saat itu Raja mulai memantau perkembangan pembatikan Sang Ratu, akhirnya sedikit demi sedikit kasih sayang Raja pun bersemi kembali di hati Sang Ratu. Motif batik Sang Ratu ketika menggoreskan cantingnya disebut motif Tum-tum kembali yang merupakan perwujudan lambang cinta Sang Raja yang bersemi kembali kepada Sang Ratu.
Nah kalau Anda sedang galau karena ada Pil/wil dalam kehidupan rumah tangga Anda sebaiknya meniru resep Sang Ratu ini yaitu membatik menorehkan pola Tum-Tum pada kain putih dengan harapan pasangan hidup akan kembali lagi ke pelukan Anda. Siapa tahu? Anda bisa mengambil kursus membatik di Kampung batik Laweyan Solo tempat sehat dengan reiki dulu lahir dan tinggal hingga dewasa. "Ono-ono wahe/ ada-ada saja," begitu celetuk Anda membaca kisah ini.
BATIK JAMPLRANG
Motif Jlamprang di Jogja disebut Nitik. Motif ini begitu populer di Pekalongan diproduksi di daerah Krapyak Pekalongan. Batik ini merupakan perkembangan kain Potola dari India berbentuk geometris terkadang berbentuk bintang atau arah mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat. Batik Jlamprang ini diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Pekalongan.
Motif Batik Tiga Negeri merupakan gabungan batik khas Lasem, Pekalongan dan solo. Pada saat pendudukan penjajah kolonial Belanda di lanjutkan Jepang setiap wilayah industri batik memiliki otonomi sendiri dan disebut Negeri. Perpaduan motif batik khas daerah masing-masing ini masih terlihat wajar bahkan biasa, tetapi yang membuat batik ini memiliki nilai seni tinggi adalah proses pembuatannya.
Menurut para pembatik air tanah di setiap daerah sentra industri batik memiliki pengaruh besar terhadap pewarnaan batik. Ini wajar mengingat kandungan mineral air tanah berbeda menurut letak geografisnya. Daerah Pesisir seperti Lasem, Pekalongan dan Cirebon berbeda dengan daerah pedalaman Jogja dan Solo.
Karena perbedaan air tanah ini maka dibuatlah batik sesuai dengan lokasi pabriknya. Di Lasem batik dibuat dengan warna khasnya seperti merah darah, setelah itu kain batik dibawa ke Pekalongan dan dibatik dengan warna biru, terakhir kain batik diwarnai coklat sogan warna khas batik gaya Solo.
Mengingat sarana transportasi zaman dulu tidak sebaik sekarang, maka Kain Batik Tiga Negeri dapat dikatakan sebagai salah satu masterpiece batik. Nama Batik tiga Negeri ini diabadikan sebagai nama sebuah jalan di Sentra Kampung Batik Laweyan Solo. Jalan ini membentang dari utara ke selatan dan berakhir di Jembatan Kali Jenes Masjid Laweyan Solo.
Nah mengingat batik merupakan aset penting sebagai karya asli Bangsa Indonesia sudah sepantasnya kita ikut melestarikan dan merawatnya dengan baik. Untuk hari ini saja,"Apakah Anda sudah memakai batik sebagai busana kerja,santai dan pesta?",
Sehat dengan reiki menulis dari Pekalongan Jawa Tengah untuk Sekolah Internet.