Sudah
menjadi pengetahuan umum peneliti bahwa nyamuk melihat, mencium aroma,
dan mendeteksi panas tubuh mangsa saat mencari makan. Namun, bagaimana
seluruh sensor itu bekerja merupakan temuan baru, yang dikemukakan para
ahli biologi lewat jurnal Current Biology. Tim peneliti menyimpulkan
strategi nyamuk berburu adalah melalui tiga tahap.
- Nyamuk dapat dengan mudah mencari mangsa dengan cara mengidentifikasi emisi karbondioksida dari nafas. Sebuah penelitian pernah mengungkapkan bahwa nyamuk dapat mendeteksi emisi karbondioksida dari jarak sejauh 164 kaki atau sekitar 50 meter. Pada umumnya orang dewasa lebih sering digigit nyamuk dibandingkan bayi atau anak-anak.
Pertama
mendeteksi aroma, terutama CO2 atau karbondioksida dari jarak 10-50
meter, mencari sesuatu yang menarik secara visual pada rentang 5-15
meter, dan terakhir menyasar target dengan mendeteksi panas tubuh. Kunci
penemuan ini adalah memisahkan tiga macam rangsangan tadi saat
percobaan dengan nyamuk-nyamuk betina lapar.
Rangsangan
titik hitam pada lantai suatu terowongan angin, dan rangsangan panas
oleh piring kaca yang tembus pandang dan dipanasi. " Nyamuk hanya
menghiraukan rangsangan visual setelah mendeteksi aroma yang menandakan
kehadiran mangsa di dekatnya, " ujar Michael Dickinson, penulis sensor
studi, seperti dikutip BBC, Kamis ( 16/7 ).
Sumber : Kilas Iptek / BBC / JOG.
0 komentar