Kita yang hidup di Indonesia pasti sudah tahu adanya terapi doa sebagai upaya memperoleh kesembuhan dari penyakit. Banyak bukti kesembuhan yang didapat melalui terapi ini. Lantas bagaimana doa bisa memiliki kekuatan menyembuhkan? Tidak ada salahnya bahwa dalam bulan puasa yang penuh berkah dan ampunan ini sehat karena puasa mengajak Anda untuk selalu berdoa untuk mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani agar kegiatan keseharian dalam hidup ini mendapat ridho dari Ilahi. Kita pun tahu bahwa doa dalam bulan puasa sangat mustajab sehingga setiap doa dari hamba kepada Tuhan akan dikabulkan.
Bagaimana doa bisa memiliki kekuatan menyembuhkan? Memang jawaban pertanyaan ini masih menyimpan misteri. Namun dari berbagai penelitian seperti ditulis Kyle Roderick dalam Third Age Med, para ahli dapat memperoleh gambaran tentang doa. Salah satu terapi dari doa itu sendiri adalah menyerahkan segalanya kepada Sang Maha Pencipta.
Bila melihat manfaat meditasi bagi kesehatan dari mulai meredakan tekanan darah hingga menyembuhkan gangguan jantung, orang yang berdoa untuk kesembuhan penyakitnya sendiri akan memperoleh efek sama. Saat berdoa sehabis melakukan ibadah orang ini dalam keadaan meditatip, tenang dan hanyut dalam lantunan doa sehingga respon alam bawah sadarnya akan bekerja.
Para ahli yakin sistem kekebalan tubuh meningkat saat seseorang berada dalam keadaan tenang dan damai akibat efek dari meditasi dan doa. Doa yang memberikan suasana damai akan membuat tubuh seseorang mengeluarkan kortisol, epinephrine dan norepinephrine yaitu hormon-hormon yang mengalir keluar dari kelenjar adrenal untuk meredakan stress. Zat kimia dalam tubuh ini akan meningkatkan kekebalan dan menghambat berkembangnya penyakit seperti gangguan jantung, stroke, radang usus dan gangguan perut lainnya.
Meningkatnya sistem kekebalan tubuh ternyata bisa ditransfer ke orang lain. Sebagaimana halnya metode pengiriman energi reiki jarak jauh kepada orang lain yang memerlukan kesembuhan, seorang praktisi reiki dan pasien itu sendiri harus memulai kegiatan ini dengan doa...sekali lagi doa menurut iman dan kepercayaan, barulah teknik penyaluran energi reiki bekerja. Biarlah Sang Khalik berkarya dalam penyembuhan dan menjadikan diri kita sebagai saluran dari energi alam semesta untuk penyembuhan penyakit.
Dapat diasumsikan bahwa penyembuhan jarak jauh melalui doa dan kegiatan transfer energi reiki hanya dimungkinkan bila kedua belah pihak mempersiapkan diri lebih dulu sebelum transfer energi berlangsung. Beberapa ahli lain termasuk Larry Dossey yang menulis buku Healing Words berpendapat bahwa fisika quantum memegang peranan dalam penyembuhan jarak jauh utamanya melalui doa. "Bukankah mendoakan orang lain untuk kebaikan hidup di dunia dan akhirat adalah baik dan akan mendapatkan ganjaran dari Tuhan Yang Maha Kuasa?," itu anjuran Pak Ustad saat kita sama-sama mendengarkan kuliah tujuh menit dalam sesi sholat tarawih di bulan puasa ini.
Pahala yang menyehatkan dalam bulan ramadhan ini pun Insya Allah bisa kita raih melalui terapi doa. Menurut para ahli... doa tidak saja bermanfaat bagi orang yang didoakan saja. Sang pendoa sendiri pun dalam keadaan damai dan tenang akan memperoleh manfaat serupa dari doa. Prof. DR. H. Dadang Hawari menyatakan sangatlah besar pahalanya bagi mereka yang mendoakan orang sakit. "Jangankan mendoakan, dengan datang ketempat dia dirawat saja, sepertinya yang sakit sudah merasa sembuh hilang penyakitnya," katanya.
Pendapat ini juga dibenarkan oleh Putu Dana, instruktur Meditasi Kesehatan Bali Usada. Setiap praktik meditasi harus diawali dengan doa kepada makhluk di bumi agar berbahagia. Tujuan doa ini adalah menyuburkan cinta kasih pada diri peserta meditasi. "Dengan memancarkan pikiran positip yang dilandasi niat baik, pikiran dan perasaan kita akan menjadi lembut dan tenang," ujarnya.
Pikiran dan perasaan tenang akan membawa badan dan jiwa menjadi sehat. Energi positip yang dikeluarkan akan berpengaruh besar bagi kesehatan badan dan jiwa bagi orang yang menerimanya bahkan orang yang mendoakan itu sendiri. Masih menurut Larry Dossey yang mengkaji lebih dari 100 penelitian dan uji coba tentang doa yang tergolong spektakuler, di antaranya tentang rumput yang tumbuh subur setelah didoakan, rumpun gandum yang lebih tahan menghadapi racun sianida, biji-bijian yang cepat bersemi hingga luka yang lebih cepat sembuh karena peranan doa.
Nah karena bulan puasa tinggal beberapa hari lagi, alangkah baiknya kita tidak menyia-nyiakan doa dalam setiap aktivitas di bulan puasa ini. Yakinlah bahwa doa dalam bulan suci ini akan dijawab dan boleh jadi dikabulkan oleh Sang Khalik. Mendoakan bagi kesehatan keluarga, tetangga, rekan sekerja merupakan pahala yang menyehatkan yang ingin kita raih di mana pahala itu juga menyebar kepada orang yang ingin kita doakan.
Sumber tulisan : Gaya Hidup Awet Muda ( disunting )
ada yang lebih kuat daya penyembuhannya daripada do'a...
yaitu energi NIAT...