Berita dalam negeri seputar gempa Tasikmalaya yang menelan korban jiwa sungguh membuat pilu hati kita. Apalagi korban yang tertimbun longsoran tebing yang runtuh di Cianjur cukup banyak jumlahnya. Semua ikut prihatin termasuk saya saat mengup- date berita dunia yang sehat berkat puasa terima Senen malam lalu seputar banjir di Afrika Barat dan Dam Jebol di Korea Selatan.
Disebutkan bahwa pejabat urusan kemanusiaan PBB menyatakan bencana banjir yang tengah melanda Afrika Barat menewaskan 70 orang dan ratusan lainnya terancam wabah penyakit. Banjir yang merupakan fenomena tahunan, tahun ini menerjang negara miskin Burkina Faso dan sedikitnya 5 negara lainnya di wilayah Afrika Barat.
Penjabat urusan kemanusiaan PBB untuk wilayah Afrika, Herve Ludovic De Lys mengungkapkan bencana tersebut telah merenggut nyawa 70 orang. Banjir juga menghancurkan stok pangan dan bisa menimbulkan krisis pangan dalam beberapa pekan ke depan. Ratusan ribu warga Afrika Barat juga terancam wabah penyakit akibat banjir.
Saat ini sekitar 430 ribu orang menderita dampak banjir dimana ratusan ribu warga Bukina Faso, Senegal, Ghana, Mali, Mauritania, dan Pantai Gading yang rumahnya hancur akibat banjir juga mulai kekurangan air bersih. Mereka mengungsi di gedung-gedung sekolah dengan kondisi menyedihkan. Sekolah yang berdaya tampung 200 siswa kini dipadati oleh sekitar 3 ribu orang.
Banjir yang menghancurkan jembatan dan jalan juga menyulitkan penyaluran bantuan darurat bagi korban. Tahun 2007 lalu banjir yang melanda Afrika Barat menewaskan 300 orang dan 800 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.
Sementara itu enam warga Korea Selatan hilang akibat meluapnya sungai Imjin. Meluapnya sungai tersebut diperkirakan disebabkan karena Korea Utara membuka bendungan sungai yang mengalir ke Korea Selatan. Seorang saksi mata yang berkemah di pinggiran sungai Imjin mengatakan permukaan air sungai semula rendah namun secara mendadak naik hingga beberapa meter.
Arus air yang deras menghanyutkan beberapa orang yang sedang memancing di sungai tersebut. Mereka tidak sempat menyelamatkan diri karena meluapnya air sungai terjadi secara tidak terduga. Insiden ini mengakibatkan enam warga hilang dan beberapa mobil hanyut. Regu penolong dengan menggunakan helikopter dan perahu boat berusaha mencari korban yang selamat dan jenazah korban yang tewas.
Petugas akhirnya berhasil menyelamatkan sepuluh korban. Gubernur Propinsi Gyeonggi Kim Moon Soo mengatakan, meluapnya sungai Imjin disebabkan karena Korea Utara membuka bendungan Sungai Hwang yang mengalir ke Sungai Imjin. Korea Utara seharusnya memberikan peringatan dini sebelum membuka bendungan tersebut.
Sumber berita : Asia dan World/Reuters
Gambar : Google Images
Dimana-mana bencana, dunia semakin tua semakin banyak yang berbuat dosa..... sebuah peringatan bagi kita untuk introspeksi