Menyaksikan hamparan kebun mangga di Probolinggo yang berdaun hijau lebat sungguh sejuk mata memandang. Apalagi perkebunan mangga ini sudah menghasilkan mangga jenis arum manis, manalagi dan jenis mangga lain dengan rasa manis dipasarkan jauh dari desa asalnya dan memenuhi pasar tradisional dan modern kota besar saat musim mangga tiba.
Melihat kebun mangga mulai berbuah pandangan sehat dengan reiki tertuju kepada pria sepuh petani mangga yang rambutnya sudah memutih tetapi masih giat bekerja di kebunnya. Tanpa rasa lelah bapak ini sibuk memangkas ranting pohon mangga dan sesekali tangannya meraih buah mangga dan melihat apakah mangga ini berbuah dengan baik dalam arti buah tidak "boleng kena ulat daun". Di perkebunan mangga ini memang pohon tumbuh tidak terlalu tinggi tetapi berdaun lebat.
Sambil menyaksikan bapak petani mangga yang mempunyai uban wibawa, sehat dengan reiki sempat bergumam memang ini adalah proses alami bagi seorang manusia dalam perjalanan hidupnya dari kecil tumbuh kanak-kanak hingga dewasa dan manula yang ringkih badannya kemudian tiada kembali ke asalnya. Sudah alami bahwa bayi lahir tentu rambutnya hitam dan dalam perjalanan hidupnya proses perubahan warna rambut dari hitam ke putih alias ubanan adalah lumrah bagi manusia.
Rambut merupakan hiasan berharga bagi sebagian besar manusia. Khususnya wanita rambut merupakan mahkota. Untuk itulah merawat rambut agar tumbuh subur tetap kelihatan hitam, lebat dan tetap sehat sangat diperlukan perawatan. Kembali ke bapak pemilik kebun mangga yang sudah beruban rambutnya, apakah bapak ini tidak merawat rambutnya sejak masih muda? Tidak kawan...bapak ini di samping merawat rambutnya juga rajin merawat tubuhnya dengan menjadi petani kebun mangga. Tiap hari beliau bekerja di kebun, apakah mencangkul, memangkas daun dan ranting kering dan menyiangi rumput di areal kebun mangganya.
Dengan aktivitas fisik mencangkul dengan sendirinya bapak sepuh ini ibaratnya berolahraga rutin. Beliau tidak risih dengan rambut putihnya. Nah sebenarnya kita ini saja yang risih manakala rambut putih helai demi helai sudah menghiasai mahkota kepala kita. Barangkali kita menganggap bahwa rambut putih atau cokelat atau tidak hitam lagi, apalagi putih dianggap tidak normal.
Rambut yang tidak lagi hitam biasanya disebabkan oleh kurangnya zat para amino asam benzoat, minyak rambut yang tidak cocok atau sering tersengat terik matahari. Gejala yang menyertai rambut putih antara lain rambut menjadi luntur berubah warna menjadi cokelat atau keputih-putihan, kasar, kusam dan kusut.
Sebagai petani yang hidup di desa Pulau Jawa ini, Bapak sepuh ini sebenarnya mempunyai resep tradisional menghitamkan rambut dan mencegah rambut menjadi putih beruban sebelum waktunya. Resep yang beliau paparkan ini sangat sederhana dan bahannya gampang di dapat disekitar tempat tinggalnya. Beliau bercerita bahwa di desa sehabis panen padi biasanya petani menyimpan gulungan merang padi untuk bahan bakar pelengkap kayu bakar.
Merang padi tadi diambil 1 genggam saja dan sediakan jeruk nipis 1 buah. Cara tradisional ini memang pernah sehat dengan reiki lihat ketika almarhum nenek dan kakek pernah membakar merang 1 genggam yang dimasukkan ke dalam panci. Merang yang telah dibakar menjadi abu dalam panci lalu dituangkan 1 liter air bersih dan dicampur perasan air jeruk. Ramuan campuran ini diaduk lalu diembunkan di halaman rumah selama semalam. Gunakan ramuan ini untuk mencuci rambut tiga kali seminggu.
Bapak sepuh yang baik hati ini juga memberikan resep jitu atasi uban agar rambut tetap hitam legam dengan resep tradisional ala orang desa yaitu pemakaian bunga sepatu yang biasanya banyak terdapat di pagar halaman rumah pedesaan dan perkotaan. Beliau menyarankan sebaiknya tanaman bunga sepatu dirawat dengan baik, siapa tahu ada yang memerlukan bunga dan daun nya untuk perawatan rambut agar tetap tumbuh subur dan mencegah uban dini di kepala.
Nah dengan 2 resep tadi sehat berkat reiki lalu membuka buku gaya hidup awet muda dengan kata kunci ramuan tradisional. Dari hasil penelusuran ini kita dibawa ke seorang konsultan pemakaian ramuan tradisional bernama Imron Ashadi yang membeberkan temuan seputar perawatan rambut agar tumbuh subur hitam legam dan gampang merawatnya. Pria asal Semarang yang lebih akrab disapa Mas Pupung dulu dikenal mempunyai uban di kepalanya. Beliau memaparkan temuannya ini setelah mencoba khasiat ramuan daun bunga sepatu dan mengoleskannya secara teratur seminggu 2 kali.
Pengobatan tradisional China memang telah mengenal bunga sepatu sebagai ramuan bahan alami untuk menghitamkan rambut dari akarnya. Disebutkan bahwa khasiat ramuan daun bunga sepatu 80% berhasil menghitamkan rambut secara alami."Minimal ramuan daun bunga sepatu dapat menghambat tumbuhnya uban," kata Mas Pupung yang kini terlihat rambutnya mulai menghitam ini.
Nah bagi Anda yang sudah tidak sabar ingin mengetahui resep Mas Pupung agar rambut tetap hitam, tumbuh subur dan tidak beruban sehat bersama reiki beberkan resep untuk Anda coba di rumah. Berikut resepnya yang sehat ala reiki dapatkan dalam perjalanan di Jawa Timur ini:
1. Ambil 15 helai daun kembang sepatu untuk sekali pemakaian.
2. Pilih daun yang berukuran sedang, tidak terlalu tua atau muda.
3. Haluskan daun tersebut dengan blender lalu saring untuk memisahkan ampas dengan minyaknya.
4. Oleskan minyak yang dihasilkan pada kulit kepala satu jam saja sebelum nantinya keramas seminggu 2 kali.
5. Simpan ramuan penghitam rambut alami ini di lemari es untuk pemakaian sekitar 2 minggu.
6. Ramuan ini dapat dimanfaatkan untuk beberapa kali pemakaian tergantung kondisi rambut.
Bagi orang yang sudah beruban sebaiknya juga mencoba resep ini dan tetap katakan uban wibawa adalah uban yang tumbuh wajar mengiringi usia hidup manusia dan jangan risi bila rambut di kepala sudah tumbuh uban. Ada 2 pilihan cara merawat rambut secara tradisional ala orang desa yaitu memakai abu hasil pembakaran merang dan pemakaian daun bunga sepatu. Anda ingin pilih mana?
Dari Probolinggo sehat dengan reiki menulis untuk sekolah internet.
Sumber : Buku Gaya Hidup Awet Muda...dari Makan Tempe Sampai Terapi Doa...telah diedit seperlunya.
wah boleh juga tuh dicoba....
oya...boleh donk tukeran link dah ak add lho blognya
wah sang uban sudah muncul satu dua.. saya bookmark dulu tipsnya ya hehe..
Wow...ngiler lihat mangga yang bergelantungan...pohon manggaku sudah setahun ini nggak berbuah...hiks ..padahal biasanya buahnya banyak
merang padi tuch kyak gmana cc?