Bagi anda yang biasa melintas di pantura Jawa Timur mulai dari Sidoharjo hingga ke Banyuwangi tentu pernah mampir ke Probolinggo. Siapa pun pasti tahu dimana Probolinggo itu berada. Ya Probolinggo berada di daerah pantura Jawa Timur sebuah kota yang terkenal dengan sebutan Bayuangga. Sebutan ini sehat dengan reiki dapat setelah berada di Probolinggo dalam kunjungan ke sentra produksi buah mangga dan anggur dimana angin bertiup cukup kencang di daerah sentra perkebunan ini.
Ciri khas Probolinggo sebagai Bayuangga menandakan bahwa daerah yang berangin kencang ini sudah sangat terkenal dengan mangga arum manisnya dan juga buah anggur yang produksi hasil perkebunan ini begitu melimpah membanjiri pasar Pulau Jawa hingga ke Jakarta.Musim petik mangga Probolinggo biasanya terjadi di bulan Oktober. Harga jual mangga ini cukup mahal tetapi Anda yang berkunjung saat panen mangga di daerah ini akan mendapatkan harga mangga sedikit murah karena produksi melimpah ruah dan terdapat di seluruh pasar tradisional.
Tak jarang wisatawan mancanegara atau domestik berbelanja mangga sebagai oleh-oleh. Buah ini dapat bertahan lama ketika dibawa dalam perjalanan panjang misalnya ke Jakarta. Rasa mangga akan tetap manis maka kiat membeli mangga disarankan masih mengkal dan saat panen mangga tiba kebanyakan mangga dipetik dari pohon dalam kondisi mengkal. Selain mangga ada juga sentra buah anggur di daerah Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan..
Di daerah ini dibentuk kelompok tani sejahtera yang membawahi 3 sub kelompok tani di Kecamatan Wonoasih dengan kelompok tani Bangojaya di Kelurahan Sumber Taman, Pemuda Tani di Kelurahan Jrebeng Lor dan Keluarga tani Sumber Barokah di Kelurahan Pakis Taji. Varietas anggur yang dikembangkan adalah Red Prince dan Cardinal.Kedua varietas tadi berwarna merah dan rasanya manis dan tak kalah dengan anggur import.
Apakah itu saja sebutan Bayuangga untuk kota Probolinggo? Memang dulu terkenal dengan julukan itu tetapi kini ada sebutan baru bagi kota ini yaitu kota seribu taman.Orang pun tahu bahwa Probolinggo mempunyai Pantai Pasir Putih sebagai sarana wisata laut namun juga mempunyai taman mungil yang berderet rapi, cantik dan sangat terawat begitu kita masuk pintu gerbang kota ini. Tidak itu saja taman ini ada di jalan masuk kota tetapi hampir ada di setiap pelosok kampung.
Begitu memasuki pintu gerbang kota Probolinggo mata akan tertuju pada rangkaian taman mungil yang tertata apik. Aneka bunga berwarna warni dan hijau dedaunan ini menandakan sapaan ramah warga kota kepada setiap pengunjung apakah musafir ini menginap di kota ini atau hanya sekedar lewat dalam perjalanan menuju Banyuwangi atau Surabaya.
Ketika melakukan perjalanan ke Banyuwangi 20 tahun silam, sehat bersama reiki dan kerabat kerja poduksi film sempat mampir sejenak ke Pasir Putih dan ke sentra perkebunan mangga dan anggur tetapi tidak menjumpai deretan taman di pelosok kota dan desa. Baru dalam kunjungan kali ini mendapatkan Probolinggo mempunyai sebutan kota seribu taman.
Probolinggo kota seribu taman dirintis sejak masa jabatan pertama H.M Buchori sebagai walikota Probolinggo sekitar empat tahun lalu. Saat ini hasilnya bisa dinikmati dengan hadirnya deretan taman yang hijau dengan tumbuhnya beraneka bunga di setiap taman yang ada di dalam kota dan desa. Langkah penghijauan dan penanaman tanaman bunga dimaksudkan sebagai penambah keindahan dan kesejukan taman yang efeknya bisa mengurangi global warming yang saat ini sedang melanda hampir di kota besar di belahan dunia.
Walikota Probolinggo HM. Buchori mengaku bahwa progam ini terinspirasi dari keindahan dan keteduhan kota kota di Taipe dan Jepang yang menurutnya tidak sulit diterapkan di Probolinggo yang memiliki jenis tanah sama dengan kedua negara itu. Banyak gagasan berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan diterapkan Pak Walikota ini. Untuk itu Pemerintah Pusat dan Daerah menganugerahi tiga kali penghargaan Adi Pura, Walikota Peduli Kehutanan dan Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan.
Saat ini Pemkot Probolinggo juga mulai membudayakan hidup sehat dengan sasaran seluruh warga kota demi mewujudkan obsesi Probolinggo sehat 2010. Khusus penghargaan inovasi manajeman perkotaan, kota Probolinggo memperoleh dua penghargaan yakni peringkat pertama untuk katagori ruang terbuka hijau dan peringkat kedua untuk sanitasi. Nah menjelang panen mangga Oktober nanti sehat dengan reiki mengajak Anda untuk mau mampir sejenak di Probolinggo bila melakukan perjalanan menuju Pulau Bali. Anda mau? Ayo jalan sama-sama agar tetap sehat dan tentu saja tidak saya gendong lho.
Foto by Putri Probolinggo.
Ciri khas Probolinggo sebagai Bayuangga menandakan bahwa daerah yang berangin kencang ini sudah sangat terkenal dengan mangga arum manisnya dan juga buah anggur yang produksi hasil perkebunan ini begitu melimpah membanjiri pasar Pulau Jawa hingga ke Jakarta.Musim petik mangga Probolinggo biasanya terjadi di bulan Oktober. Harga jual mangga ini cukup mahal tetapi Anda yang berkunjung saat panen mangga di daerah ini akan mendapatkan harga mangga sedikit murah karena produksi melimpah ruah dan terdapat di seluruh pasar tradisional.
Tak jarang wisatawan mancanegara atau domestik berbelanja mangga sebagai oleh-oleh. Buah ini dapat bertahan lama ketika dibawa dalam perjalanan panjang misalnya ke Jakarta. Rasa mangga akan tetap manis maka kiat membeli mangga disarankan masih mengkal dan saat panen mangga tiba kebanyakan mangga dipetik dari pohon dalam kondisi mengkal. Selain mangga ada juga sentra buah anggur di daerah Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan..
Di daerah ini dibentuk kelompok tani sejahtera yang membawahi 3 sub kelompok tani di Kecamatan Wonoasih dengan kelompok tani Bangojaya di Kelurahan Sumber Taman, Pemuda Tani di Kelurahan Jrebeng Lor dan Keluarga tani Sumber Barokah di Kelurahan Pakis Taji. Varietas anggur yang dikembangkan adalah Red Prince dan Cardinal.Kedua varietas tadi berwarna merah dan rasanya manis dan tak kalah dengan anggur import.
Apakah itu saja sebutan Bayuangga untuk kota Probolinggo? Memang dulu terkenal dengan julukan itu tetapi kini ada sebutan baru bagi kota ini yaitu kota seribu taman.Orang pun tahu bahwa Probolinggo mempunyai Pantai Pasir Putih sebagai sarana wisata laut namun juga mempunyai taman mungil yang berderet rapi, cantik dan sangat terawat begitu kita masuk pintu gerbang kota ini. Tidak itu saja taman ini ada di jalan masuk kota tetapi hampir ada di setiap pelosok kampung.
Begitu memasuki pintu gerbang kota Probolinggo mata akan tertuju pada rangkaian taman mungil yang tertata apik. Aneka bunga berwarna warni dan hijau dedaunan ini menandakan sapaan ramah warga kota kepada setiap pengunjung apakah musafir ini menginap di kota ini atau hanya sekedar lewat dalam perjalanan menuju Banyuwangi atau Surabaya.
Ketika melakukan perjalanan ke Banyuwangi 20 tahun silam, sehat bersama reiki dan kerabat kerja poduksi film sempat mampir sejenak ke Pasir Putih dan ke sentra perkebunan mangga dan anggur tetapi tidak menjumpai deretan taman di pelosok kota dan desa. Baru dalam kunjungan kali ini mendapatkan Probolinggo mempunyai sebutan kota seribu taman.
Probolinggo kota seribu taman dirintis sejak masa jabatan pertama H.M Buchori sebagai walikota Probolinggo sekitar empat tahun lalu. Saat ini hasilnya bisa dinikmati dengan hadirnya deretan taman yang hijau dengan tumbuhnya beraneka bunga di setiap taman yang ada di dalam kota dan desa. Langkah penghijauan dan penanaman tanaman bunga dimaksudkan sebagai penambah keindahan dan kesejukan taman yang efeknya bisa mengurangi global warming yang saat ini sedang melanda hampir di kota besar di belahan dunia.
Walikota Probolinggo HM. Buchori mengaku bahwa progam ini terinspirasi dari keindahan dan keteduhan kota kota di Taipe dan Jepang yang menurutnya tidak sulit diterapkan di Probolinggo yang memiliki jenis tanah sama dengan kedua negara itu. Banyak gagasan berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan diterapkan Pak Walikota ini. Untuk itu Pemerintah Pusat dan Daerah menganugerahi tiga kali penghargaan Adi Pura, Walikota Peduli Kehutanan dan Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan.
Saat ini Pemkot Probolinggo juga mulai membudayakan hidup sehat dengan sasaran seluruh warga kota demi mewujudkan obsesi Probolinggo sehat 2010. Khusus penghargaan inovasi manajeman perkotaan, kota Probolinggo memperoleh dua penghargaan yakni peringkat pertama untuk katagori ruang terbuka hijau dan peringkat kedua untuk sanitasi. Nah menjelang panen mangga Oktober nanti sehat dengan reiki mengajak Anda untuk mau mampir sejenak di Probolinggo bila melakukan perjalanan menuju Pulau Bali. Anda mau? Ayo jalan sama-sama agar tetap sehat dan tentu saja tidak saya gendong lho.
Foto by Putri Probolinggo.
Asik jalan-jalan..
Kalo minta gendong harus sama mbah Surip ya mbak.. hehe..
wah..lagi jalan2 ya mbak..
mau dong dikirimin mangganya..hehe