REIKI.

Rasanya kalau berbicara tentang lagu kebangsaan sebuah negara, anak sekolah dasar hingga perguruan tinggi sudah pada tahu. Lalu ada bahasa pemersatu bangsa, misalnya Bahasa Indonesia dijadikan bahasa  nasional warga negara Indonesia yang tinggal di negeri sendiri. Atau warga negara Indonesia yang kebetulan berada di luar negeri, pada umumnya menyapa rekan-rekan senegaranya dengan bahasa  Indonesia jika ingin berkomunikasi, selain bahasa daerah yang mereka kuasai.

Setelah  lagu kebangsaan negara, bahasa pemersatu bangsa kini ada pula makanan nasional yang ingin dijadikan ikon nasional resmi sebuah negara. Untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mudah mengingat ukuran makanan  nasional harus memenuhi kriteria khas negara bersangkutan, khususnya menyangkut bahan utama pembuat makanan itu. Agar cita-cita mempunyai makanan nasional segera terwujud, maka Pemerintah Norwegia menggelar sayembara untuk mencari makanan yang akan dipakai sebagai makanan nasional negeri itu.

Sebenarnya negara Norwegia sudah punya makanan nasional yang dipakai sejak tahun 1972. Makanan nasional itu diberi nama farikal, yakni paduan daging domba rebus dan kubis berkuah. Masakan itu menang dalam lomba yang diadakan tahun 1072 dan sejak itu dipakai sebagai makanan nasional negeri empat musim itu.

Seiring perkembangan jaman dan adanya inovasi dalam hal kuliner khas sebuah negara, farikal mungkin dianggap sudah tidak layak menyandang nama makanan nasional. Karena itu perlu ada terobosan baru membuat jenis masakan baru yang disesuaikan dengan jaman sekarang dan menyandang nama khas makanan nasional Norwegia. Sayembara membuat makanan nasional khas negeri Skandinavia pun digelar dengan harapan bisa ditemukan jenis makanan nasional baru di abad 21 ini.

Syarat utama mengikuti sayembara itu adalah, peserta harus bisa membuat makanan nasional dengan bahan utama dari Norwegia. Lalu soal rasa mewakili   selera lidah orang Norwegia. Sayembara ini digelar dalam rangka peringatan 200 tahun penandatanganan Konstitusi Norwegia dan terbuka untuk siapa saja.

UPI.