Mendung
tebal masih saja menggelayut langit Jakarta dan sekitarnya Jumat pagi
tadi. Keinginan untuk berolahraga terpaksa ditunda saat kaki baru
melangkah keluar rumah, mendadak hujan turun dengan deras. Olahraga
urung dilakukan, dan sebagai gantinya saya lari ke tempat jemuran
pakaian untuk mengamankan pakaian yang baru saja dijemur agar tidak
terlanjur basah kena air hujan.
Matahari
pagi yang diharapkan muncul dan bersinar di ufuk timur yang beberapa
hari ini sengaja menyembunyikan wajahnya, kembali tertutup awan tebal.
Tentu saja tetangga saya Pak Panijan yang membuka usaha laundry terpaksa
memaksimalkan mesin pengering kain agar pakaian milik pelanggan yang
dititipkan padanya bisa segera kering dan diseterika. Pasalnya sukses
tidaknya usaha laundri memenuhi target pesanan orang yang mencucikan
pakaian, sangat tergantung pada kemurahan alam dari Tuhan YME, yaitu
teriknya sinar matahari untuk mengeringkan pakaian yang dijemur di
halaman.
Pada
saat matahari kembali bersinar, jemuran pakaian dikeluarkan lagi dari
dalam rumah dan dijemur kembali di halaman. Kegiatan cuci, jemur dan
angkat pakaian akan tambah repot manakala tempat kediaman tiba-tiba
terkena banjir. Pakaian basah kuyup dan lingkungan menjadi kumuh akibat
terkena banjir.
Banjir
yang melanda DKI dan sekitarnya minggu lalu masih menyisakan kepedihan
bagi warga yang kebanjiran. Ribuan orang telah mengungsi meninggalkan
tempat kediaman karena rumah tempat berteduh kemasukan air. Dengan
ketinggian air luapan banjir yang terus meningkat di sejumlah wilayah
berbeda satu sama lain , terpaksa warga mengungsi ke tempat aman.
Di tempat pengungsian korban banjir ini mari hening sejenak untuk meresapi arti Hujan Turun lewat
video di bawah ini. Jika hujan turun dengan deras sehabis musim kemarau
berlalu, maka petani siap menyemai bibit tanaman. Akan tetapi jika
kerusakan lingkungan sudah parah seperti gundulnya hutan, timbunan
sampah menumpuk di badan sungai, maka saat hujan sedikit saja akan
berpotensi banjir yang menyebabkan semua orang menderita.
Youtube : Hujan Turun oleh Orkes Pancaran Minum Racun.
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=xfBeeOSNQds&feature=player_detailpage]
0 komentar