REIKI.

Begitu keluar dari ruang kontrol siaran studio 9 setelah melayani siaran berita pagi tadi, sehat dengan reiki sudah ditunggu kerabat kerja liputan ibukota untuk berkunjung ke sejumlah rumah sakit di Jakarta. Ada apa sepagi ini berkunjung ke rumah sakit? Tentu saja membesuk sejumlah penderita demam berdarah yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit.

Pasien demam berdarah yang dirawat di sejumlah rumah sakit berasal dari 55 kelurahan yang tersebar di lima wilayah DKI masuk daerah rawan DBD. Dinas kesehatan DKI Jakarta menyebutkan jumlah pasien DBD terhitung mulai Januari hingga saat ini sebanyak 2.940 orang. Diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat hingga bulan April mendatang.

Terjadinya perubahan gen nyamuk aedes aegepty sebagai virus penyebab demam berdarah mengakibatkan gejala awal penyakit demam berdarah kini makin sulit terdeteksi, sehingga pencegahan penyakit ini semakin sulit dilakukan bahkan sebagian besar penderita demam berdarah sudah dalam keadaan kritis ketika dibawa ke rumah sakit.

Itulah catatan sekilas tentang jumlah penderita DBD yang sehat berkat reiki catat dalam liputan Senin pagi ini. "Deteksi awal terhadap penderita demam berdarah sulit dilakukan karena adanya perubahan gen pada nyamuk aedes aegypti, yang dikenal sebagai hewan pembawa virus DBD, menyebabkan penderita penyakit demam berdarah langsung kritis, " demikian dikemukakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Dien Imawati..

Selain itu gejala penderita demam berdarah saat ini berbeda dengan sebelumnya, yang ditandai dengan sakit kepala dan nyeri di ulu hati sekarang ini sudah tidak ditemui lagi. Bahkan sekarang penderita sudah langsung dalam keadaan kritis. Untuk itu Dien Imawati menghimbau kepada warga jika ada yang terkena demam berdarah tidak kunjung turun selama dua hari segera dibawa ke Puskesmas kemudian dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga turut menyatakan bahwa penderita DBD kini mengalami perubahan, jika pada waktu lalu mayoritas penderita adalah anak-anak, saat ini hampir sebagian besar adalah orang dewasa. Lokasi terjangkitnya pun tidak lagi di pemukiman warga padat penduduk namun juga diwilayah perkantoran.

Hingga saat ini penderita DBD mencapai 2.940 pasien, pada bulan Januari terdapat 2.739 orang dan bulan Pebruari terdapat 201 pasien. Sebanyak lima penderita meninggal, di antaranya dua orang di Jakarta Pusat dan tiga orang di Jakarta Barat. Untuk memutus penyebab penyakit ini Dinas Kesehatan membentuk tim pembasmi Jemantik.

Selain itu Dinas Kesehatan juga menerjunkan petugas kesehatan dan berkoordinasi dengan lurah dan camat agar segera turun tangan jika penyakit ini mengenai salah satu warganya. Saat ini sebanyak 17 rumah sakit serta 42 puskesmas telah disiapkan untuk melayani penderita DBD.

Meskipun jumlah penderita DBD cukup banyak namun Dinas Kesehatan belum menyatakan KLB atau kejadian luar biasa, sebab dibandingkan tahun sebelumnya masih dibawah grafik . Pemerintah DKI Jakarta melalui Gubernur Fauzi Bowo menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungannya masing-masing dengan cara PSN 30 menit, 3 M yaitu menguras, menutup dan mengubur barang-barang bekas yang mudah menampung air dan tergeletak di halaman rumah.

Kiranya ajakan simpatik ini sudah sering disampaikan dalam forum pertemuan warga mulai dari tingkat RT-Rw-Kelurahan. Tinggal kita mau merespon dengan positif tidak ajakan ini, atau kita cuek bebek masa bodo? Nah teman-teman sudahkah untuk hari ini saja sampeyan membersihkan lingkungan tempat tinggal Anda dengan sebersih-bersihnya? Sehat dengan reiki melaporkan untuk sekolah internet.