Ketika masih duduk di bangku kuliah Publisistik, sehat dengan reiki pernah belajar Psikologi Massa di mana Bapak Dosen yang mengajar mata kuliah itu memberikan definisi tentang emosi. Ya...emosi. Sebab setiap individu manusia yang lahir ke dunia ini selalu membawa emosi dalam hidupnya baik emosi positif atau emosi negative.
Definisi agak komprehensif tentang emosi yang mewakili semua teori dikemukakan oleh Kleinginna di tahun 1981 menyebut, emosi adalah suatu perangkat interaksi kompleks antara faktor-faktor objektif dan subjektif yang di antarai oleh sistem neural/hormonal. Interaksi itu dapat menimbulkan pengalaman efektif ( perasaan senang dan tidak senang, serta tergugah).
Masih menurut teori itu, emosi juga dapat menimbulkan proses kognitif (misal memberi nama pada perasaan yang sedang dialami), mengaktivasi seperangkat sitem faali untuk penyesuaian terhadap stimulus yang menimbulkan emosi, mengakibatkan perilaku yang bersifat ekspresif, adaptif dan terarah pada satu tujuan.
Sekarang mari kita lihat apa yang sebenarnya terjadi pada orang yang sedang dilanda emosi? Misal emosi-emosi marah, senang, cinta, takut yang merupakan emosi dasar untuk kehidupan ini.Perasaan takut atau marah, contohnya diperlukan untuk mempertahankan diri dari ancaman kematian. Sedangkan perasaan cinta dan senang diperlukan untuk mempertahankan jenis. Masih menurut teori ini, emosi dianggap sebagai sesuatu yang alami, mempunyai dasar biologis, khususnya berkaitan dengan struktur dan fungsi otak.
Ketika atasan langsung sehat dengan reiki di kantor marah dan pernah menegor dengan keras sekali perihal date line editing paket acara yang belum selesai dikerjakan, sehat dengan reiki melihat perubahan wajah atasan yang semula lembut berubah sangar. Ini bisa dilihat dan dirasakan bahwa bila seseorang marah tentunya jantungnya berdebar-debar, mukanya memerah, matanya melotot, otot-otot menegang dan siap menyerang. Bukan menyerang secara fisik tetapi menyerang dengan kata-kata keras bahkan kasar.
Emosi negatif tadi perlu dibuang karena membawa perasaan tak senang, nyaman dan menimbulkan stres bagi pemiliknya. Sebaliknya emosi positif perlu dipelihara dan dikembangkan. Emosi negative dapat diminimalkan. Caranya? Bukankah emosi adalah barang abstrak yang tak akan lekang oleh panas, tak akan lapuk oleh hujan dan telah lahir sejak peradaban manusia pertama di bumi ini ada.
Masih ingat cerita putera Nabi Adam Qabil yang membunuh Habil adik kandungnya sendiri lantaran kurban Qabil tidak diterima Tuhan sedangkan kurban Habil diterima Tuhan. Lantaran emosi dan cemburu maka terjadilah sejarah pembunuhan pertama di bumi ini. Dalam sejarah peradaban manusia kuno atau pun modern sesuai dengan zamannya selalu ada emosi, cinta kasih, persahabatan, penghianatan yang mewarnai jalannya sejarah. Peperangan dan perdamaian ibarat permusuhan melawan cinta kasih.
Nah bagaimana cara menghindari emosi negative? Pertama hindari peristiwa atau stimulus yang menurut pengalaman Anda berpotensi menimbulkan emosi negatif. Misalnya bertemu dengan seseorang atau keadaan sesuatu yang menimbulkan kekesalan, kalau masih ada kesempatan sebaiknya hindari. Kedua jika keadaan tidak memungkinkan menghindar dari rangsangan yang menimbulkan emosi negatife, lakukan penilaian ulang atas peristiwa yang sedang dialami agar perasaan negatife berkurang intensitasnya.
Cobalah dalam kemarahan ini lihat sisi positif yang dimiliki orang yang hendak Anda jadikan sasaran kemarahan Anda. Barangkali orang yang Anda marahi ini sedang mempunyai masalah sehingga berkerja lambat, atau keterbatasan fisik sehingga lamban dalam menyelesaikan pekerjaannya. Jadi percuma saja memarahinya.
Nah sudahkah hari ini saja Anda bisa menahan diri dari marah dan menebarkan senyum kasih sayang kepada sesama? Sehat dengan reiki selalu berpesan kepada diri sendiri dan tentunya kepada orang lain di lingkungan keluarga, bahwa bersahabat dengan emosi itu perlu, tetapi bagaimana memanage emosi itu menjadi sesuatu yang berharga sehingga tidak menimbulkan kerugian pihak lain.
Dalam pembelajaran Reiki selalu ada doa untuk membuka hati nurani yang mana doa ini bisa dipraktekkan oleh siapa pun dengan latar perbedaan agama yang intinya kita berusaha membuang segala emosi negatif dari diri kita dan menggantinya dengan emosi positif penuh welas asih. Karena dengan cinta kasih inilah dari Chakra Jantung Anda akan memancar energi kasih sayang untuk sesama di alam semesta ini.
Nah inilah tip membersihkan emosi negative diri Anda. Mudah dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Silakan duduk santai, senyum lakukan rileksasi sedalam mungkin dan mulai sentuh dengan lembut titik di tengah-tengah antara 2 puting susu Anda dengan jari-jari tangan boleh kanan atau kiri dan pejamkan mata dengan lembut. Itulah tempat Chakra Jantung Anda berada. Selanjutnya Master Reiki Tummo Irmansyah Effendi akan membimbing Anda berdoa untuk membersihkan emosi negative diri Anda dengan doa membuka hati. Mari berdoa :
1. Ya...Tuhan terima kasih atas semua berkat/rahmat-Mu yang berkelimpahan kepada kami setiap saat.
2. Ya...Tuhan berkatilah hati kami agar semua kemarahan berganti dengan Cahaya dan Kasih-Mu.
3. Ya...Tuhan berkatilah semua orang yang pernah bersalah kepada kami karena mereka, sebagaimana kami masih belum sadar akan arti dari Cahaya dan Kasih-Mu.
4. Ya...Tuhan setelah kami maafkan orang-orang yang pernah berbuat salah kepada kami, berkatilah hati kami agar semua dendam, benci, kesedihan, sakit hati, ketidakpuasan, kejengkelan dan emosi negatife lainnya yang disebabkan oleh orang lain berganti dengan Kasih-Mu.
5. Ya...Tuhan....sebutkan sendiri jenis emosi negative diri Anda yang selama ini Anda pelihara dan lestarikan untuk dibersihkan dan diganti dengan emosi positif sehingga hati Anda berkembang serasa plong dan tidak ada beban sama sekali.
Sumber : edited dari Hati Nurani karya Irmansyah Effendi dalam Doa Membuka Hati.
0 komentar