Membuat
orang lain trenyuh dan bersimpati padanya sudah sering dilakukan orang
yang malas bekerja. Ada kalanya di tengah keramaian lalu lintas, pelaku
sambil mengendong anak kecil duduk di pinggir jalan lalu akting dengan
cara meminta-minta. Terkadang ada pula seorang bapak yang melukai kakinya lalu
membalut lukanya itu dengan perban sehingga terlihat memelas, pada
akhirnya minta simpati kepada pengguna jalan untuk mau berbagi.
Karena
merasa simpati atas penderitaannya itu, banyak pengguna jalan yang
mengulurkan bantuan sekedar untuk meringankan beban hidupnya.
Hitung-hitung bersedakah pada orang yang sedang kesusahan tak ada
salahnya. Namun di lain hari pelaku itu memanfaatkan aksinya dengan
motif baru, misalnya berjalan kaki terseok-seok dari toko satu ke toko
lain sambil meminta-minta.
Dirancanglah
skenario bahwa dia saat ini sedang mengidap kanker dan hidupnya
segera berakhir jika penyakitnya itu tidak segera diobati. Karena
membutuhkan uang yang tidak sedikit jumlahnya untuk biaya operasi,
Jesicca minta tolong kepada kenalannya untuk mencari bantuan kemanusiaan
mengatasi penyakitnya itu. Maka kenalan dibantu kerabatnya pun sukarela
mengumpulkan dana kemanusiaan mencari simpati kepada khalayak ramai
di daerah Hudson Valley, New York.
Aksi
menggalang dana kemanusiaan untuk pengobatan penyakit kanker Jesicca,
akhirnya berhasil mengumpulkan uang sukarela berjumlah 13.000 dollar AS
atau sekitar Rp. 123 juta dari individu dan pengusaha yang
menyumbangkan ribuan dolar untuk membiayai pernikahannya pada Mei 2010.
Uang yang terkumpul dalam jumlah besar itu lalu dimanfaatkan untuk biaya
pesta pernikahan mewah yang telah direncanakan sejak lama. Selain pesta
pernikahan mewah, Jesicca pun berencana pergi berbulan madu ke tempat
indah di Aruba.
Untuk
sementara penyakit kanker bohongan yang Jessica idap dikesampingkan.
Sebagai gantinya pesta pernikahan mewah pun dilangsungkan dengan biaya
hasil mengumpulkan dana segar dari para kenalan yang bersimpati atas
penderitaan Jessica. Namun kelakuan Jessica pun ternyata tidak mendapat
simpati dari suaminya yang lalu membongkar modus akal bulus Jessica
dalam mencari dana tidak halal itu.
Michael
O'Connell suami Jessica pun melaporkan kasus ini kepada aparat
Kejaksaan setempat. Kepada Times Herald-Record di Orange ( 25/5 ),
Michael mengatakan bahwa istrinya berbohong mengenai penyakitnya. Dia
tidak mau dituduh dalam hal ini dan tidak tahu menahu soal pengumpulan
dana yang dirancang Jessica untuk mengelabuhi orang banyak.
Tak
lama kemudian pasangan ini bercerai. Menurut Jaksa Eric T
Scheneiderman, mempermainkan orang dan mengambil keuntungan dengan
berpura-pura sakit adalah tindakan yang tidak dapat dimaafkan. Hukum
harus ditegakkan, karena itu Jessica Vega dinyatakan bersalah dan
dihukum mengembalikan dana sebesar 13.000 dollar AS kepada para
korbannya. Akibat perbuatannya, Jessica Vega harus menginap di penjara
selama enam pekan. ( Reuters )
0 komentar