Jumlah korban tewas akibat gempa 6,3 skala Richter di Christchurch, Selandia Baru terus bertambah mencapai lebih dari 100 orang. Sementara hingga Jumat, 23/02 lebih dari 200 warga dinyatakan hilang. Tambahan bantuan internasional dari Inggris, China dan Amerika Serikat tiba hari ini sehingga pencarian korban akan terus diperpanjang.
Pemerintah Selandia Baru dan tim penyelamat internasional memiliki sedikit harapan untuk dapat menemukan korban selamat sejak gempa yang terjadi tiga hari lalu yang melanda Christhchurch. Hingga hari ini korban tewas mencapai 103 orang. Tim bantuan dari negara-negara yang rawan gempa seperti Jepang, Taiwan dan Amerika Serikat menggunakan anjing pelacak dan menurunkan mikropon ke dalam tumpukan puing-puing untuk menggali dan mencari tanda-tanda kehidupan setelah gempa 6,3 skala Richter melanda wilayah itu.
Ratusan tim penyelamat bekerja keras selama tiga malam dalam pencarian orang-orang terjebak di reruntuhan bangunan gedung bertingkat yang telah ambruk rata dengan tanah. Penyelamat bekerja di bawah ancaman karena diperkirakan sebuah menara hotel 26 lantai menyusul runtuh dan akan merobohkan bangunan lainnya di dekatnya.
Lebih dari setengah jumlah korban tewas berasal dari bekas gedung Canterbury Televisi yang hancur. Sebuah sekolah bahasa Inggris untuk mahasiswa asing juga telah menjadi makam. Di dalam gedung lebih dari 50 mayat ditarik keluar dari puing-puing dan banyak lagi diperkirakan masih terperangkap di dalamnya. Pertanyaannya....apakah masih ada tanda-tanda kehidupan bagi yang terperangkap di dalam gedung yang runtuh ini?
Sumber : AFP/Reuters/New Zealand - Morning News. Photo by : BBC Gallery.
0 komentar