Desember
2014 esok genap tiga bulan sudah saya harus kembali mendonorkan darah B
ku sejak donor darah terakhir pertengahan Agustus 2014 lalu. Artinya
dengan mendonorkan darah secara rutin setiap 3 bulan sekali, diharapkan
pendonor darah mendapatkan manfaat kesehatan tubuh sekalipun usia
terus merambat naik. Intinya satu kantong darah mampu membantu
menyelamatkan nyawa manusia yang memerlukan pertolongan di saat
tubuhnya kekurangan darah karena sesuatu sebab, misalnya kecelakaan
kerja yang menyebabkan banyak darah keluar.
Donor darah sudah jadi bagian gaya hidup sehat dengan reiki kundalini sejak
tahun 1987. Sudah jamak saat duduk di bangku kuliah setiap mahasiswa
harus sudah pernah mendonorkan darahnya minimal satu kali, sebelum
mahasiswa menempuh sidang skripsi sarjana. Ini prasyarat yang harus
dipenuhi setelah semua mata kuliah selesai diujikan, maka sebelum sidang
skripsi mahasiswa harus sudah pernah mendonorkan darahnya.
Kebetulan
ketentuan menjadi donor darah bagi mahasiswa berlaku di almamaterku,
yaitu Sekolah Tinggi Publisistik dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
Negara LAN, keduanya ada di Jakarta. Pimpinan perguruan tinggi setempat
menyadari bahwa mendonorkan darah adalah perbuatan mulia bagi sesama dan
lebih dari itu kegiatan mendonorkan darah baik untuk kesehatan si
pendonor darah. Karena itulah daripada mahasiswa ribut dengan
demontrasi, lebih baik juga dilibatkan menjadi donor darah aktif selama
dia menempuh kuliah di perguruan tinggi tersebut.
Bincang
kesehatan di Radio ditujukan kepada khalayak umum yang belum pernah
mendonorkan darahnya, bahwa donor darah bertujuan mendapatkan
kesehatan. Sebab dengan mendonorkan darah bisa menurunkan berat badan,
membantu membakar kalori, deteksi dini risiko kesehatan, melindungi
jantung, mencegah stroke, dan mengatur kontrol kesehatan. Sebelum
darah diambil, pemeriksaan kesehatan pendonor dilakukan dokter yang
bertugas memantau kesehatan pendonor.
Jika
hasil pemeriksaan kesehatan awal bagus, maka pendonor langsung
diambil darahnya. Jika hari itu, misalnya hb darahnya rendah, maka
diminta menunda mendonorkan darahnya. Memang banyak orang yang masih
ragu akan manfaat menjadi pendonor darah karena beredar mitos yang
membuat masyarakat takut mendonorkan darahnya.
Rasa
takut yang kasat mata boleh jadi karena lengan tangan ditusuk jarum
dan darah segar mengalir keluar dari lengan lewat selang masuk kantong
darah. Jelas merasakan sakit sebentar karena tertusuk jarum. Sama
halnya merasakan sakit karena tertusuk duri atau tergores benda tajam
lainnya.
Ketakutan
lain yang kerap membayangi calon pendonor adalah mampu menyebabkan
kecanduan. PMI mengatakan bahwa sekalipun proses donor darah dilakukan
rutin, hal itu tak akan mengubah proses metabolisme atau jam biologis
tubuh. Intinya, manfaat mendonorkan darah, diharapkan pelakunya tetap
sehat karena kinerja paru-paru dan ginjal, sel darah merah, dan
sirkulasi darahnya semakin maksimal daya kerjanya.
Syarat
lain pendonor darah berusia 17-60 tahun, memiliki bobot tubuh minimal
45 kilogram, temperatur tubuh sehat antara 36, -37,5 derajat celcius,
tekanan darah baik yaitu sistole 110-60 mmHg dan diastole 70-100 mmHg.
Selanjutnya kondisi denyut nadi teratur sekitar 50-100 kali/menit,
hemoglobin minimal 2,5 gram. Jarak terdekat dengan waktu donor terakhir
adalah tiga bulan.
Anda
tertarik mencoba mendonorkan darah, masih terbuka kesempatan luas bagi
pemula. Bagi pendonor yang sudah berpartisipasi secara teratur, semoga
kegiatan positif ini bisa menular kepada keluarga terdekat, teman
sekerja, dan lingkungan masyarakat sekitarnya. Mari mencari kesehatan
lain setelah mengamalkan gaya hidup sehat dengan berolahraga teratur,
praktek reiki, dan kini tiba saatnya mencoba menjadi pendonor darah
aktif.
0 komentar