Anda
ingin mendonorkan darah sebaiknya setelah berusia 17 tahun. Karena itu
tak ada salahnya ayah-ibu yang aktif mendonorkan darahnya setiap tiga
bulan sekali, jika ingin anak-anaknya kelak juga aktif sebagai pendonor
darah, memberi edukasi nilai positif tentang donor darah, sebagai aksi
nyata membantu sesama. Harapannya kelak saat anak dewasa punya
kepedulian terhadap nasib sesama yang membutuhkan pertolongan, khususnya
sekantong darah untuk ditransfusikan kepada pasien yang membutuhkan
darah.
Kisah
inspiratif tentang orang yang peduli pada sesama khususnya tentang
donor darah layak kita berikan kepada pria Australia bernama James
Harrison. Ia dijuluki pria berlengan emas setelah dinyatakan berprestasi
oleh Guinness World Records, sebagai pemegang rekor donor darah
terbanyak di dunia. Sepanjang hidupnya, James tercatat sudah
mendonorkan darahnya sebanyak 1.003 kali.
Laras
Keluarga di salah satu artikelnya menulis, dari tangan kanannya,
mengalir darah yang didonorkan sebanyak 995 kali. Sedangkan dari lengan
kirinya hanya berhasil dikeluarkan darah sebanyak 8 kali. Tentu saja
orang kagum akan niat mulia Pak James dan motivasi apa yang membuatnya
gemar mendonorkan darahnya. Pria kelahiran Australia ini mengatakan,
semua berawal saat usianya menginjak 14 tahun.
Saat
itu James harus menjalani operasi dada yang membuatnya kehilangan
banyak darah. Setelah dirawat selama 3 bulan di rumah sakit, James pulih
dan sembuh dari penyakitnya. Kesembuhan atas penyakitnya karena
ditopang dari aliran darah milik orang lain yang telah sudi mendonorkan
darahnya sebanyak 13 unit.
James
pun merenung dan ini menjadi titik balik kehidupannya, bahwa menolong
sesama dalam hidup ini perlu dilakukan sekalipun dirinya tak banyak
uang. Bukan uang yang disumbangkan akan tetapi cairan tubuh darah lah
yang kiranya bisa memperpanjang usia pasien yang banyak kehilangan darah
karena sesuatu sebab. Untuk itulah James berjanji jika kelak dirinya
sudah berusia 18 tahun, dia akan menjadi pendonor darah aktif.
Merpati
tak ingkar janji demikian bunyi lirik sebuah puisi, maka James pun
memenuhi janjinya itu. Sang ayah pun merestui niat mulia James yang hari
itu juga berangkat ke Sidney naik kereta api untuk mendonorkan darah
pertama kalinya di blood center di pusat kota Sidney. James sendiri
tinggal di kota Junee, kota kecil di negara bagian New South Wales.
Karena
kondisi tubuhnya prima maka setiap 1-2 minggu sekali, James pergi ke
Sidney untuk menyumbangkan darah. Saat dirinya bepergian ke kota lain
dan sudah masuk minggu ke-2, James tetap mendonorkan darahya di kota itu
dan lalu menitipkaan darahnya di bank atau mobil darah kota setempat.
Rutinitas tanpa kenal lelah ini terus dilakukan selama 56 tahun.
Begitu
unik tubuh James setelah rutin mendonorkan darahnya, ternyata darah
James memiliki zat antibodi bernama Anti-D Vaccine. Zat inilah yang
sangat dibutuhkan bayi-bayi berpenyakit rhesus dari bermacam jenis
darah. Kontribusi James berhasil menyelamatkan dua juta bayi di
Australia.
Kegemaran
James mendonorkan darahnya juga ditularkan kepada istri dan anaknya
untuk melakukan hal sama, yaitu rutin mendonorkan darahnya. Berkat
jasanya ini, pemerintah Australia menganugerahkan gelar Medal of the Order of Australia
atau semacam pengakuan warga negara kehormatan kepada Pak James. Bukan
itu saja, gelar lain pun didapatkan dari publik internasional untuk Pak
James sebagai man with the golden arm alias pria berlengan emas.
Foto by : Mail On Line / AJG.
0 komentar