Pulau
kecil di lepas pantai melindungi pantai pulau utama dari badai. Namun,
pemodelan komputer menegaskan pulau kecil itu justru memperkuat
gelombang tsunami yang akan menghantam pulau utama hingga 70 persen. "
Sejumlah daerah yang selama ini diduga beresiko rendah ternyata justru
beresiko tinggi, " kata Frederic Dias, ahli gelombang laut dari
Universitas College Dublin, Irlandia, pada Proceeding of the Royal
Society A, Rabu ( 5/11 ).
Tsunami
bisa disebabkan gerakan tiba-tiba di dasar atau longsor bawah laut.
Itu menimbulkan gelombang mematikan di pantai. Dampak kerusakan dan
risiko banjir akibat tsunami itu diprediksi para ahli berdasar bentuk
garis pantai, adanya bukit/gunung di dasar laut, serta asal tsunami.
Dari
berbagai kondisi itu, peneliti memprediksi tinggi gelombang yang akan
tiba di pantai. Dua dekade terakhir, ilmuwan mencatat gelombang tsunami
yang sangat tinggi di belakang pulau-pulau kecil, sedangkan pulau besar
atau memanjang akan melindungi pantai di pulau utama. Kondisi itu yang
terjadi pada tsunami yang menghantam Kepulauan Mentawai dan Sumatera
Barat tahun 2010.
Sumber : Kilas Iptek / Livescience / MZW.
0 komentar