Jalan raya wisata Wonosobo ke Dieng terputus pada dua titik sekaligus akibat terkena runtuhan material longsoran tebing di pinggir jalan mengakibatkan kemacetan kendaraan dari dua arah tak terhindarkan lagi. Demikian berita yang sehat dengan reiki terima di Studio Sembilan Televisi Senayan Senin pagi tadi.
Karena diguyur hujan deras selama beberapa hari tebing di jalanan utama wisata Wonosobo - Dieng di kilometer delapan belas dan kilometer sembilan belas, tepatnya di Desa Tieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo longsor. Akibatnya jalan satu satunya ke objek wisata Alam Dataran Tinggi Dieng dari arah Wonosobo terputus karena tidak kuat menahan material longsoran berupa batu besar dan lumpur.
Koresponden televisi di Magelang melaporkan dari gardu pandang Tieng tempat pengambilan gambar di lokasi longsoran, memperlihatkan longsoran tebing jatuh ke jurang sebelah kanan dan menimbun tanaman kentang milik petani setempat. Sedangkan tebing terjal di sebelah kiri sudah runtuh menutup badan jalan. Batu besar ukuran kerbau dewasa berserakan menutup bahu jalan.
Gardu pandang Tieng adalah gardu pandang untuk melihat kota Wonosobo dari kejauhan di mana di bawah tebing gardu pandang ini terlihat jalanan begitu kecil berkelok-kelok mendaki bukit sebelum akhirnya tiba di pos gardu pandang Tieng. Di sini biasanya tempat turis asing atau domestik memotret pemandangan alam Gunung Sumbing - dan Sindoro dan beristirahat sejenak sebelum meneruskan perjalanan ke Dieng.
Terlihat kendaraan yang hendak melintas tertahan hingga berjam-jam di kedua sisi jalan dan banyak di antara pengendara lebih memilih berputar balik untuk selanjutnya menempuh jalur alternatif lewat Banjarnegara. Armada bus terpaksa menurunkan penumpang lalu melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki mengitari bukit Tieng. Togar Pariangan sopir bus wisata mengatakan,"Longsoran bukit ini secepatnya dibersihkan sehingga tidak mengganggu lalu lintas Dieng - Wonosobo. Semakin cepat dibersihkan semakin baik sehingga lalu lintas kembali normal."
Namun melihat longsoran berupa bongkahan batu seukuran kerbau dewasa tanpa didukung alat berat yang memadai kemungkinan pekerjaan akan memakan waktu lama mengingat dalamnya jurang di sebelah kanan jalan dan tingginya tebing yang longsor di kiri jalan, sedikit merepotkan menempatkan alat berat di lokasi bencana. Petugas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah yang meninjau lokasi mengatakan,"Proses perbaikan memerlukan waktu lama, namun langkah awal dengan membersihan material longsoran dan perbaikan sementara agar jalan dapat dilalui."
Sementara untuk menghindari longsor susulan warga Desa Tieng bergotong royong membersihkan material berupa batu besar dan tanah yang masih menggantung di sisi tebing kiri jalan. Saat ini rambu-rambu lalu lintas berupa gambar tebing longsor ditancapkan di sisi jalan baik dari arah Dieng maupun Wonosobo.
Sumber : Laporan Koresponden Agus Munasir disunting sehat dengan reiki untuk sekolah internet.
wah kayaknya ngertibanget daerah sana mas.....asli wonosobo ?
kapan2 silahkan berkunjung ke blog kita di www.brock7.co.cc
atau ke www.blogger-mbanjar.co.cc
salut n sukses selalu....
Bukan saya Mbak asli Solo dan kebetulan bekerja di media televisi dan pernah dikirim ke Dieng Wonosobo juga Banjar Patoman untuk meliput pariwisata daerah itu. Ke Dieng aku sudah 3 kali dan sekali darmawisata dengan keluarga.
Pemandangan ke Dieng begitu menawan.Jalan berkelok-kelok menanjak sebelum tiba di Pos Gardu Pandang Tieng. Pembantu Rumah Tangga ku juga orang Wonosobo sudah aku anggap seperti keluarga sendiri.
Bukan saya Mbak asli Solo dan kebetulan bekerja di media televisi dan pernah dikirim ke Dieng Wonosobo juga Banjar Patoman untuk meliput pariwisata daerah itu. Ke Dieng aku sudah 3 kali dan sekali darmawisata dengan keluarga.
Pemandangan ke Dieng begitu menawan.Jalan berkelok-kelok menanjak sebelum tiba di Pos Gardu Pandang Tieng. Pembantu Rumah Tangga ku juga orang Wonosobo sudah aku anggap seperti keluarga sendiri.
Bukan saya Mbak asli Solo dan kebetulan bekerja di media televisi dan pernah dikirim ke Dieng Wonosobo juga Banjar Patoman untuk meliput pariwisata daerah itu. Ke Dieng aku sudah 3 kali dan sekali darmawisata dengan keluarga.
Pemandangan ke Dieng begitu menawan.Jalan berkelok-kelok menanjak sebelum tiba di Pos Gardu Pandang Tieng. Pembantu Rumah Tangga ku juga orang Wonosobo sudah aku anggap seperti keluarga sendiri.
piye ta carane belajar reiki ? grtais to ?