Sabtu pagi tadi kembali sehat dengan reiki melakukan olah raga jalan kaki. Menyusuri jalan setapak di jalan desa sambil menghirup segarnya udara pagi hari membuat badan segera berkeringat. Ungkapan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Pemilik Alam ini bahwa untuk hari ini saja saya masih diizinkan menghirup udara bumi-Nya dengan gratis, sementara saudara kita yang didera penyakit tergolek di rumah sakit untuk bernapas saja harus membayar oksigen agar bisa tetap hidup.
Seiring langkah kaki memasuki jalan umum yang menghubungkan kota Kecamatan ada sepeda motor ojek yang dipacu kencang menyalipku dan mendadak tiba-tiba berhenti di depanku. Penumpangnya Mbak Lis sahabat kantorku memberi tahu bahwa Ibu Eti isteri sahabat kita Pak Oscar Anwar dan keempat puteranya menjadi korban jebolnya tanggul Situ Gintung di Ciputat Tangerang..
Keempat puteranya Sabtu pagi jenasahnya sudah ditemukan tim SAR namun jenazah Sang Bunda Bu Etik sampai saat ini belum ditemukan tim SAR di areal jebolnya Situ Gintung Ciputat Tangerang. Sedangkan pada waktu kejadian Pak Oscar sedang ada dinas ke Semarang. Kontan mendengar berita ini langsung Mbak Lis beritahu teman-teman sekerja lainnya via HP nya sambil masih tetap duduk diboncengan ojek sepeda motor.
Kejadian yang memilukan bagi siapa saja yang mendengar dan menyaksikan tayangan peristiwa ini melalui layar televisi, koran bahkan di forum internet pun sudah menyebar ke pelosok dunia. Rasa prihatin dan berbela sungkawa pun segera kami sampaikan kepada keluarga Pak Oscar. Karena ingin dekat dengan tempat pekerjaan barunya Ibu Etik dan putera-puteranya mengontrak rumah di dekat Situ Gintung sedangkan Pak Oscar sendiri tetap tinggal di rumah lamanya di Ciledug.
Saya pribadi mengenal Ibu Etik ketika beliau bekerja di kantorku sebagai Kepala Perpustakaan, sedangkan dengan Pak Oscar saya kenal beliau sejak tahun 1979 ketika bersama-sama menjalankan tugas pembuatan film televisi baik drama modern ataupun drama tradisionil. Karena pertemanan inilah yang menghantarkan Pak Oscar memacari Etik muda di Bandung ketika sama-sama sedang melakukan shooting film televisi RANGKAYO HITAM di tahun 1982 pada saat tayangan Piala Dunia dari Spanyol. Kebetulan lokasi shooting film mengambil lokasi di rumah orang tua Ibu Eti.
Cinta lokasi itulah yang biasa kita katakan bila sedang dinas luar kota. Akhirnya Pak Oscar resmi menyunting Mbak Eti dan menikah di Bandung di tahun 1983. Segera setelah pernikahan ini Mbak Etik pun resmi bergabung di kantorku. Beliau seorang sarjana perpustakaan sangat menguasai seluk beluk perpustakaan dan sudah banyak calon sarjana yang mencari rujukan skripsi tentang media televisi di Indonesia berkunjung ke ruang kerjanya.
Dengan sabar beliau melayani mahasiswa,pelajar bahkan tamu lain dalam mencari bahan rujukan skripsinya khususnya tentang media televisi. Setelah mahasiswa yang berkunjung ke perpustakaan kantorku lulus dan menyandang gelar sarjana, beliaulah yang selalu mengingatkan setiap mahasiswa agar berkenan meninggalkan jejak 1 buah skripsi untuk dipajang di rak perpustakaan.
Setelah memimpin perpustakaan cukup lama, Ibu Eti pindah kantor dan keluar dari media televisi.Beliau pindah ke Instansi lain dan berkantor di daerah Ciputat. Karena jauh dengan tempat tinggal lamanya diputuskan mengontrak rumah di perkampungan sekitar Situ Gintung. Sedangkan puteranya sering bergantian berkunjung ke rumah kontrakan ini. Ketika hari nahas itu tiba Jumat subuh, keempat puteranya sedang bermalam di rumah kontrakan sang Ibu.
Malang tak dapat dicegah untung tak dapat diraih. Tanggul bendungan Situ Gintung ambrol dan air menerjang ke perkampungan sekitarnya. Rumah perkampungan tempat Ibu Eti tinggal disapu air jebolan tanggul Situ Gintung. Puluhan korban berjatuhan di antaranya Ibu Eti dan keempat puteranya.Jenazah keempat puteranya sudah berhasil ditemukan dan jenazah Bunda Etik masih dalam pencarian.
Kita semua berasal dari Tuhan dan kepada-NYA lah kita akan kembali. Bersama kerabat kerja kantorku Sabtu pagi tadi bersama-sama memanjatkan doa bagi korban bencana Situ Gintung agar arwah mereka diterima di sisi-NYA dan diampuni dosa-NYA.Ya Allah, ampunilah dosanya,limpahkanlah rahmat kepadanya,muliakanlah tempatnya,hapuskanlah kesalahannya, dan lapangkanlah pintu baginya serta maafkanlah segala kekeliruannya.
Untuk Pak Oscar dan keluarga yang ditinggalkan semoga tetap tabah menerima cobaan ini.
Gambar : Detik.Com dan Milis.
Kapan kita akan dipanggil dan kapan kita akan pergi kehadapan sang Khalik memenag tidak dapat diketahui... saya turut berduka untuk keprgian bu. Etik dan empat puternya... duka yang sangat mendalam untuk pak Oscar...
Ya Allah terimalah amal ibadah para korban situ gintung,dan keluarga yang di tinggal kan di berikan kesabaran
Sekali lagi bangsa Indonesia berduka. Bencana yang silih berganti tak pandang bulu siapa korbannya.
Semoga semuanya diberi ketabahan.
Terima kasih atas segala komentarnya rekan-rekan blogerku.Yang bisa kita katakan atas musibah ini semua terjadi atas izin-NYA untuk menguji keimanan kita semua, termasuk kepada keluarga Pak Oscar Anwar, rekan sekantorku.
Saat ini Bapak Oscar sudah tidak mampu berkata apa-apa lagi. Hanya kedukaan dalam yang masih menggelayuti mental beliau mengingat jenazah sang isteri sampai Senin pagi ini belum ditemukan. Sedangkan jenazah keempat putera-puterinya sudah dimakamkan minggu kemaren.
Saya yakin Bapak Oscar selaku muslim yang taat mampu mengatasi cobaan berat ini dengan lapang dada dan selalu baik sangka kepada Sang Maha Pencipta.Memang diperlukan penyembuhan mental dari ahli jiwa untuk mengatasi goncangan jiwa dari semua keluarga korban yang ditinggalkan.
turut berduka untuk temennya ya mbak arum...
semoga diberi jalan lapang, dan kesabaran dari Allah swt...amien
Innalillahi wa innailaihi roji'un. Ikut berduka atas musibah yang terjadi. Beginilah ya kita nggak pernah tahu kapan musibah akan datang.
Mbaca artikel anda saya merasa terharu dan juga merasa kehilangan seorang teman. Bu Eti yg saya kenal memang belum lama ditugaskan di instansi kami pada bagian perpustakaan. Kami di instansi ini merasa terkejut dan terpukul atas musibah yg dialaminya. Semoga kita dapat mengambil hikmah dibalik musibah ini. Dan kepada Anda, salam kenal dari saya yg juga salah satu sahabat beliau. Salam dan sukses tuk anda...