Proses attunement kepada calon praktisi telah selesai. Selepas attunement dengan sendirinya yang bersangkutan berhak menyandang status sebagai praktisi reiki. Apakah itu saja status praktisi reiki? Tidak...yang bersangkutan harus terus belajar mendalami apa itu reiki melalui bimbingan seorang Reiki Master dan aktip terus mempraktekkan reiki setiap harinya. Itulah sekilas flash back dari pengalaman sehat dengan reiki ketika selesai menjalani proses attunement dan siap mempraktekkan reiki dalam kehidupan sehari-hari.
Memang dalam attunement tidak menjamin seseorang menguasai Reiki dengan baik. Betul attunement syarat mutlak seseorang menguasai reiki dan mempunyai hak mengakses energi alam semesta yang disebut Reiki. Tetapi praktek...sekali lagi praktek adalah syarat utama yang harus dimengerti oleh seorang praktisi reiki. Ibaratnya kita belajar menyetir mobil sebelum mendapatkan SIM, praktek menjalankan mobil harus dikuasai dengan baik.
Dalam praktek ini seorang praktisi reiki harus mendapatkan bimbingan teori, praktek, peningkatan energi, getaran energi, pembersihan dan pengalaman dari praktek reiki itu sendiri. Sebaiknya Anda harus belajar mandiri bila berniat mengikuti attunement jarak jauh dan mencari guru reiki yang mau membimbing Anda. Pastikan Anda harus pro aktif bertanya seputar reiki dari ahlinya. Jangan malu bertanya...sebab malu bertanya akan tersesat.Begitulah pepatah kuno yang pernah sehat berkat reiki terima sejak di bangku sekolah dulu.
Nah dengan praktek inilah akan banyak ditemui kasus-kasus menghadapi keluhan penyakit dari seorang pasien apakah itu sejawat sendiri, keluarga, tetangga dan orang lain yang tidak dikenal. Alangkah baiknya kita memberanikan diri menerapi keluarga sendiri lebih dulu dengan reiki agar kita percaya diri dalam mempraktekkan reiki.
Perlu diketahui bahwa setiap kali mempraktekkan reiki, penyembuh memperoleh berbagai manfaat antara lain bertambah bersihnya nadi-nadi, peningkatan energi sekaligus getaran energi yang tiba-tiba muncul dengan sendirinya tanpa kita sadari. Efek positifnya jasmani kita semakin sehat dan jarang terserang penyakit bahkan secara spiritual hubungan kita dengan Sang Khalik akan bertambah dekat berkat anugerah berupa kesehatan prima dalam hidup ini.
Dalam Rei Ki Jepang tradisionil dikenal 3 simbol standar yang dipelajari di level 2. Simbol terakhir adalah simbol yang hanya diajarkan ketika seorang praktisi reiki sudah menduduki Personal Master Pengajar yang berhak memberikan attunement. Rei Ki Jepang tradisionil hanya diberikan kepada calon Reiki Master Pengajar dan bukan Reiki Master Pribadi. Pelajaran tambahan bagi Reiki Master Pengajar adalah diperkenalkannya Teknik Nafas Naga Api yang juga disebut dengan Nafas Ungu (violet breath).
Teknik ini sebenarnya digunakan untuk membuka chakra sekaligus mengaktifkannya utamanya chakra mahkota, chakra telapak tangan kanan dan kiri calon praktisi reiki. Berbeda saat Anda menyalurkan reiki yang mengutamakan kepasrahan total kepada Penyelenggaraan Ilahi dan tidak boleh konsentrasi tetap santai, maka dalam pemberian attunement ini seorang Reiki Master harus melakukan visualisasi dengan menahan nafas sekaligus mengejangkan otot titik Hui Yin yang terletak antara kelamin dan anus. Bersamaan itu juga ujung lidah diangkat ke langit-langit mulut.
Sebenarnya praktek mengejangkan otot Hui Yin ini pernah setiap saat sehat dengan reiki latih dahulu ketika belajar di PPS Merpati Putih sembari mengejangkan seluruh otot tubuh, lengan tangan dan lengan kaki. Jadi kalau sekarang ini mempraktekkan teknik nafas Naga Api atau disebut Nafas Ungu tidak mengalami kendala lagi, apalagi setelah bergabung di Prana Shakti Darana yang memang dikhususkan belajar menjadi Reiki Master dan dapat mengakses secara mandiri energi Reiki dan Energi Penyembuh Khusus suatu penyakit sekaligus memberikan attunement kepada orang lain.
Memang berat latihan pernafasan ini. Utamanya pernafasan 7 chakra utama agar mendapatkan manfaat membuka chakra saat memberikan attunement kepada calon praktisi reiki. Nah apa dan bagaimana menggunakan teknik Nafas Ungu ini, dalam postingan berikutnya sehat bersama reiki akan bahas dalam tulisan berikutnya.
ini sekedar informasi mbak setelah saya menghubungi P Gunawan ternyata di t4 saya tidak ada mbak yg paling deket dr t4 saya Solo - Jogja - atau Semarang padahal kalu hrs kesana kejauhan kan mbak dan saya coba beberapa kali menghubungi Bpk Nardi tetapi G bisa sambung trs
itu aja untuk inponya mbak terima kasih
Coba hubungi perwakilan Semarang dengan Ir.Budi Nur di 0816666878 dan Dra. Anggunita di 0818295540.
Saya kira bisa kontak dulu kepada kedua beliau tadi barangkali ada pelatihan Reiki di Salatiga. Saya kira kalau ikut pelatihan yang terdekat ke Solo saja atau Semarang.
Pagi berangkat ke Solo atau Semarang langsung bisa daftar di tempat Lokakarya dan malam hari langsung bisa mempraktekkan Reiki.
Wah ketemu juga dengan praktisi reiki... Saya juga ikut pelatihan reiki di setono - laweyan berguru sama teman sendiri Pak RIFAI. Salam SUKSES!
Waktu saya pulang kampung ke Solo beberapa tahun 5 tahun lalu ada berita dari tetangga di Klaseman Laweyan kalau di Setono juga ada klinik Reiki dari Perguruan Reiki Mahameru. Disebut juga Master Reiki Bapak Rifai (saya salah sebut Arief...waktu itu) yang mengajarkan Reiki di Setono tadi.
Saya kira biarpun lain aliran Reiki tetap universal bisa dipraktekkan oleh siapapun, aliran apapun, agama apapun asal dengan prinsip Pasrah, santai, dekonsentrasi dan doa kepada Tuhan YME. Reiki tetap bisa kita akses baik dari Solo, Tangerang dan belahan bumi manapun tempat manusia berpijak. Salam sukses dan sehat selalu ya?