Interaktif antara penyiar televisi dengan penonton televisi dimungkinkan berkat adanya perangkat Hybrid Digital yang terpasang di dekat mixer audio, di mana interaktif itu sebelumnya dilakukan oleh penelepon dengan operator telepon yang berdinas di studio televisi.Umumnya acara interaktif ini digemari penonton televisi kendatipun wajahnya tidak terpampang dilayar televisi tapi suaranya bisa terdengar di pesawat televisi.
Bagaimana interaktif ini dapat terjadi dan bagaimana cara menanganinya? Baiklah dari dapur studio 8 televisi bisa saya jelaskan bahwa interaktif ini merupakan komunikasi 2 arah secara langsung antara penyiar televisi di studio dengan pemirsa di rumah melalui perantara operator telepon dan format acara itu sendiri juga live (langsung) dan bukan recording (rekaman). Jadi semua petugas yang terlibat hadir saat itu juga dan acara ini juga direkam.
Kamis pagi subuh 18 Desember 2008 semua petugas operator teknik telah duduk manis di ruang siaran studio 8 televisi. Mereka adalah Pengarah Acara, Juru Suara, Juru Rias, Pemadu Gambar (Switcher Man), Penata Gambar, VTR Man dan petugas operator telepon. Sebelum siaran live berlangsung persiapan meliputi setting mikropone untuk Penyiar dan Nara Sumber di lantai studio, sedangkan di ruang kontrol gambar persiapan meliputi pemasangan kaset Tune Acara Teletilawah dan Musik Kerabat Kerja serta Kaset berisi materi Ayat 197 Surat Al Baqarah yang telah di fraze di layar monitor (stop motion). Pagi ini siaran langsung Teletilawah yang bersifat interaktip antara penyiar dengan pemirsa yang membacakan ayat 197 Surat Al Baqarah.
Sedangkan di ruang pengendali siaran di kamar terpisah duduk petugas Chargen Caption (yang mengetik nama penyiar, kerabat kerja, nama pemirsa yang mengontak ke studio). Antara studio 8 dan ruang pengendali siaran komunikasi dilakukan melalui pesawat HT yang dipegang petugas operator telepon di ruang siaran studio 8 dan petugas asisten Pengarah Siaran di ruang pengendali siaran. Sedangkan petugas pengendali siaran sendiri hanya memonitor jalannya siaran langsung ini melalui pesawat monitor televisi.
Saat acara berlangsung penyiar menyapa penonton televisi di rumah. Ketika ada penelepon masuk jalur telepon antara penonton dengan penyiar televisi belum terhubung. Setelah data penelepon diperoleh baru disampaikan data ini melalui pesawat HT ke petugas Chargen yang lalu mengetikan nama penelepon di layar komputer. Penyiar kembali menyapa pemirsa lalu jalur telepon antara penonton dan penyiar di switch ke Hybrid digital sehingga komunikasi pemirsa dan penyiar berlangsung.
Selanjutnya penyiar menyuruh pemirsa membacakan ayat 197 Surat Al Baqarah, gambar lalu diswitch Pemadu Gambar ke gambar stop motion Surat Al Baqarah ayat 197 full screen dengan super impose tulisan: suara pemirsa, misal suara Siti Azizah-Papua. Pemirsa yang menelepon ini lalu membacakan ayat 197 Surat Al Baqarah melalui pesawat telepon di rumahnya sampai selesai. Selama pemirsa ini membacakan ayat itu penelepon berikutnya sudah mengantri melalui 1 nomer cadangan yaitu line telepon2.
Komunikasi calon pemirsa berikutnya hanya dilakukan melalui pesawat telepon dengan operator telepon. Setelah penyiar menyapa penelepon ini lalu petugas juru suara memencet Hybrid Digital line telepon 2 ( cadangan) sehingga suara penyiar yang menyapa terdengar di kuping penelepon di rumah lalu membacakan ayat 197 Surat Al Baqarah. Jadi suara yang keluar dari Studio Televisi full suara penelepon yang sedang membacakan ayat suci ini. Penelepon yang membacakan ayat ini kadang terputus jalur teleponnya karena menggunakan HP sehingga signalnya putus. Makanya selalu dihimbau kepada pemirsa agar mengunakan pesawat fix telekom sehingga didapatkan signal utuh jernih tanpa terputus.
Semua komunikasi menyelenggarakan siaran langsung hanya bisa efektif apabila didahului dengan latihan sebelum acara dimulai. Dalam istilah penyiaran televisi disebut General Rehearsal yang melibatkan talent (pengisi acara) dan operator yang terlibat siaran langsung ini. Yang tak kalah pentingnya acara ini bisa ditonton pemirsa di rumah adalah bagian Master Control dan TX (Pemancar). Sebagus-bagusnya siaran televisi jika tidak ada jalur gambar dan suara dari Studio ke Master Control lalu ke Pemancar,siaran televisi tidak akan pernah bisa dinikmati penonton dirumah.
Anda yang merasa punya bakat menjadi penyiar televisi silakan bergabung, asalkan Anda berwajah cantik, camera face, menguasai bahasa Inggris dan salah satu bahasa asing lainnya. Kalau kita-kita sebagai operator teknik minimal menguasai manajemen produksi acara televisi, bisa bekerja dalam tim work dan mau bekerja di hari libur. Keterampilan lain akan diberikan dalam diklat apabila sudah menjadi karyawan, karenanya silahkan gabung menjadi pegawai televisi.
0 komentar