Semua
orang tidak memandang golongan dan pangkat jabatan yang sudah mandiri
dapat penghasilan dari bekerja, tentu mengharapkan badannya selalu sehat
setiap hari. Ibarat mobil yang kudu dirawat setiap saat agar saat
digunakan beraktivitas tidak mogok, tubuh pun perlu dijaga agar tetap
sehat di saat bekerja. Bagaimana menjaga tubuh tetap sehat, setiap orang
tahu caranya, yaitu rajin berolahraga sekali pun ada di antaranya yang
tidak punya waktu untuk melakukannya.
"
Tidak ada waktu tepat dan rasanya susah melakukan ajakan positif itu, "
ujar seorang teman yang menyadari kesehatan tubuhnya sedikit terganggu
akhir-akhir ini. Pernyatan itu sedikit klasik dan terkesan tidak
dibuat-buat terdengar di telinga saya. Lalu ada teman sekerja lain yang
sudah sadar pentingnya menjaga kesehatan dengan rajin olahraga, menyahut
ucapan klise itu dengan ujaran, " Mengapa banyak orang rela
meninggalkan olahraga demi mengejar pekerjaan?
Lalu
kiat apa agar pekerjaan tidak terbengkelai, kegiatan olahraga juga bisa
dilakukan sekalipun tidak rutin setiap hari. Menjaga keseimbangan
dengan mengatur waktu fleksibel di antara bekerja dan berolahraga dan
tidak mengorbankan salah satunya. Caranya menyeimbangkan waktu antara
bekerja, istirahat dan berolahraga.
Memang
tidak mudah untuk melakukannya dan butuh penyesuaian waktu secara
berkesinambungan agar suatu saat bisa terlaksana dan pekerjaan tidak
terbengkelai. Contohnya ada karyawan yang berangkat kerja awal di pagi
hari. Begitu sampai kantor waktu bekerja belum dimulai, ia masih bisa
meluangkan waktu untuk olahraga sebelum bekerja.
Lumayan
masih bisa olahraga setiap pagi sekalipun waktunya tidak lama.
Misalnya, joging di halaman kantor atau main badminton di ruang olahraga
dengan teman-teman kantor. Karena dengan berolahraga di pagi hari,
pikiran pun masih jernih, apalagi udara masih bersih dan sejuk akan
mendapatkan hasil maksimal dari kegiatan olahraga.
Waktu
kerja fleksibel akan memberi kebugaran tubuh pada saat orang juga harus
bekerja. Demikian pula di sore hari di saat jam bubar kantor kondisi
lalu lintas macet total, ada karyawan lain yang menunda pulang ke rumah
dengan terlebih dulu berolahraga di ruang serbaguna kantor, misalnya
senam bersama atau latihan olahraga pernapasan. Baru setelah waktu
beranjak malam, meninggalkan kantor apakah menggunakan kendaraan pribadi
atau umum.
Pendek
kata tidak ada kata terlambat untuk memulai aktifitas positif demi
mendapatkan derajat kesehatan yang semakin baik seiring bertambahnya
usia. Lebih beruntung lagi jika ada karyawan yang bisa membagi waktu
fleksibelnya di antara bekerja, olahraga, istirahat dan rekreasi bersama
keluarga, tanpa mengorbankan salah satunya. Semua bertujuan untuk
mendapatkan kebugaran tubuh di mana dan kapan saja ia suka melakukannya.
Kunci melawan rasa malas ogah berolahraga adalah niat untuk mau.
Jika sudah diniatkan dengan ikhlas untuk berolahraga misalnya tiga kali
dalam seminggu, maka tinggal mengatur waktu fleksibel saja, kapan ia
melakukannya. Lalu apa betul orang yang rajin berolahraga bukan berarti
luput dari ancaman penyakit.
Penyakit
akan datang kapan saja tanpa kita minta. Namun kunci untuk membuat
pertahanan tubuh semakin kuat dari serangan penyakit, adalah menjaga
pola hidup sehat dengan mengatur pola makan sehat, olahraga sehat dan
pola pikir sehat dalam keseharian. Jika ketiga aspek tadi sudah
diamalkan dalam hidup keseharian, semoga Anda tetap sehat di 2013 ini.
Lalu
bagaimana dengan orang yang bekerja dalam ruangan tertutup, misalnya
kantor yang berpendingin AC dengan kursi kerja empuk, menyiasati
kegiatan hariannya agar tubuh tetap sehat, mata tidak terserang iritasi
saat menatap layar komputer? Caranya sekali-kali di saat rehat kerja,
melakukan olahraga ringan, misalnya jalan kaki di antara koridor ruang
kerja, mendatangi ruang ibadah yang terletak di lain gedung dan tentu
saja jangan terus terpaku di tempat duduk selama berjam-jam.
Menurut
riset dari Feinberg School of Medicine, Northwestern Univercity of
Chicago, Ilionis sebagaimana dilansir Ragam Kesehatan menyatakan, mereka
yang hidup aktif ternyata juga menghabiskan banyak waktu duduk salam
seminggu saat bekerja. Rata-rata partisipan menghabiskan waktu 64 jam
dalam seminggu untuk duduk.
Lalu sebagian responden berdiri selama 28 jam dan sisanya berjalan selama 11 jam. Terlalu banyak duduk
pun menjadi bahaya laten bagi kesehatan. Sekalipun sudah banyak
beraktifitas di luar ruang dengan olahraga, aktifitas duduk berjam-jam
dalam ruangan pun perlu diwaspadai dan tidak baik untuk kesehatan. Lalu
cara sehat apa lagi yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat?
0 komentar