Siapa pun yang pernah berkunjung ke wilayah Tanjung Priuk Jakarta Utara akan merasakan suhu udara panas menyengat di siang hari. Maklum kawasan Tanjung Priuk berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah Utara dan kawasan ini terkenal dengan pelabuhan laut dimana kapal yang akan berlayar ke kawasan Indonesia bagian Timur mulai bongkar sauh. Setidaknya itulah gambaran Jakarta Utara yang sehat dengan reiki lihat dan rasakan manakala kaki melangkah ke kawasan pelabuhan laut, terpaan angin laut di siang hari sungguh kuat menerpa wajah ini.
Selasa siang hari kemaren udara cukup panas dengan awan bergumpal di angkasa.Panasnya udara tidak menyurutkan kaum ibu untuk mengantri mendapatkan formulir penerimaan siswa baru tahun ajaran 09. Memang ribuan orang tua siswa memadati berbagai sekolah dasar negeri di Jakarta Utara sejak Selasa hingga Rabu kemaren. Orang tua ini rela membentuk antrian hanya sekedar ingin mendapatkan formulir bagi anaknya yang ingin melanjutkan sekolah dasar negeri di Jakarta Utara.
Menurut data Dinas Pendidikan Jakarta Utara, ada sebanyak 267 SDN di Jakarta Utara dengan masing-masing kapasitas ruangan kelas kurang dari 40 siswa untuk sekolah standar internasional dan 40 siswa untuk sekolah standar nasional. Terlihat antrian panjang terjadi di SDN 15 dan 21 Semper Barat, SDN 04 dan 07 Semper Timur, SDN 02 Cilincing, SDN 04 Marunda serta SDN 03 Tugu Selatan.
Para orang tua murid ini rela mengantri sejak subuh padahal sekolah baru dibuka pada pukul 8 pagi Wib. Saat penerimaan formulir dibuka, tak sampai 5 menit semua formulir yang ada di meja pendaftaran habis diserahkan kepada orang tua calon murid. Tiap sekolah hanya membagikan 100 formulir kepada orang tua siswa. Jelas hanya 100 orang tua yang mendapatkan formulir karena tiap-tiap sekolah hanya menyediakan sebanyak 100 lembar formulir pendaftaran.
Di setiap sekolah satu kelas hanya membutuhkan sekitar 40 siswa namun yang ingin mendaftar ke SDN pilihan ada sekitar 300 calon siswa. Banyak orang tua ingin menyekolahkan anaknya di SDN Negeri karena selain gratis, jarak tempuh dari tempat tinggal siswa ke sekolah relatif dekat dan tidak memerlukan transportasi tambahan misalnya naik ojek. Siswa bisa berjalan kaki dan tentunya ini menghemat biaya ongkos ke sekolah setiap harinya.
Menurut brosur pengumuman sekolah yang dibagikan kepada orang tua murid, pendaftaran SD Negeri akan ditutup tanggal 19 Juni 09.Bila jumlah formulir yang dibagikan telah terkumpul dan diseleksi maka kemungkinan calon siswa yang tidak diterima karena orang tua tidak mendapatkan formulir banyak jumlahnya dan tentu saja mereka akan mencari sekolah swasta. Bisa jadi kekecewaan orang tua calon murid SD setiap tahunnya akan berulang manakala anaknya tidak diterima di sekolah dasar negeri.
Pertanyaan sehat bersama reiki kepada saudara pembaca semua, apakah Anda kecewa bila anak Anda tidak diterima di sekolah dasar negeri? Bukankah sekolah dasar swasta juga baik mutunya dan guru-gurunya juga berdedikasi dalam mengajar siswa? Sehat dengan reiki melaporkan dari kawasan Jakarta Utara untuk Sekolah Internet.
Gambar : www.sekolah-online.net
Iyah bener tuh panas, trus kalo ujan dingin trus banjir, maklum aku anak Sunter, Semoga sekolah gratis yang berkualitas terlaksana dan harga-harga buku menjadi murah. Salam kenal, Maxi.
Jadi inget waktu daftarin Reza ke SD sekian tahun lalu, sama deh kayak gitu suasananya. Kalau aku, untuk anak SD pertimbangannya lebih kepada jarak rumah ke sekolah, kalau sekolahnya dekat aku nggak pikiran. Lha gimana ya waktu itu anakku masuk SD masih 5 tahun. Kebetulan yang dekat rumah itu waktu itu adanya negeri, kalau sekarang sudah banyak yang swasta bagus.