Ratusan warga Korea Selatan melancarkan aksi unjukrasa anti perang di Seoul, Senin 20/12. Mereka mendesak pemerintah Korea Selatan agar membatalkan rencana latihan militer. Sementara itu di Jepang, jurubicara pemerintah Jepang Yoshito Sengoku menghimbau Korea Utara agar menghentikan tindakan provokatif. Para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel anti perang dan melakukan orasinya di depan kantor kementerian pertahanan di Seoul.
Para pengunjukrasa mengkhawatirkan latihan militer akan memicu perang di semenanjung Korea. Seorang demonstran, You Young Jae, mengatakan latihan militer dengan melakukan uji tembak rudal bisa memancing reaksi keras Korea Utara. Pasukan marinir Korea Selatan telah memerintahkan warga di Pulau YeonPyeong untuk mengungsi ke bunker anti serangan udara.
Korea Utara sebelumnya telah mengancam akan menyerang Korea Selatan jika tetap melakukan latihan militer bersama tentara Amerika Serikat. Akibat kejadian ini nilai saham di bursa saham Korea Selatan mengalami penurunan rata-rata satu persen. Indeks saham komposit turun 1,3 persen pada posisi 1,999 pada sesi perdagangan siang hari.
Para investor asing melepas sahamnya menyusul adanya kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea. Sementara itu di Jepang juru bicara pemerintah Jepang, Yoshito Sengoku menghimbau Korea Utara agar menghentikan tindakan provokatif. Yoshito Sengoku mengharapkan Korea Utara dan Korea Selatan menahan diri agar tidak terjadi perang di semenanjung Korea.
Sumber : Reuters/South Korea in Japan Drill Reax.
0 komentar