Penyandang
prediabetes mengalami gangguan penyerapan glukosa di otot. Riset
Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan prevalensi pasien diabetes melitus tipe
2 mencapai 5,7 persen. Konsumsi makanan, yang mengandung lebih banyak
lemak tak jenuh ganda dan lebih sedikit lemak jenuh, memperbaiki faktor
risiko diabetes melitus tipe 2.
Lemak
tak jenuh ganda ada pada minyak sayur dan kacang-kacangan, sementara
lemak jenuh pada daging dan keju. " Peningkatan konsumsi makanan
mengandung lemak tak jenuh ganda berdampak positif bagi pasien
prediabetes, " kata Nicola Guess dari King's College London, Inggirs,
Jumat ( 25/3 ). Mereka yang mengonsumsi lebih banyak lemak tak jenuh
ganda dan mengurangi lemak jenuh punya tingkat sensivitas insulin lebih
tinggi.
Orang
dengan sensivitas insulin rendah memerlukan banyak insulin untuk
menjaga kadar gula darah sehingga butuh injeksi insulin. Karena itu,
mereka dengan sensivitas insulin tinggi menekan risiko berkembangnya
diabetes. Namun, konsumsi lemak tak jenuh ganda berjumlah tinggi tak
memperlambat perkembangan diabetes.
Jadi,
perlu riset lanjutan demi menentukan seberapa banyak lemak tak jenuh
ganda bermanfaat optimal meski riset sebelumnya menyarankan konsumsi
lemak tak jenuh ganda 12 persen dari konsumsi kalori harian.
Sumber : Kilas Iptek / Livescience / MZW.
0 komentar