Setiap kali berkumpul dengan sesama praktisi reiki dalam acara temu alumni reiki, para sahabat ini sering berbagi cerita tentang pengalaman bersahabat dengan reiki. Dalam hal ini juga sehat dengan reiki selalu ditanya oleh Reiki Master senior hal apa yang paling berkesan selama menjadi praktisi reiki. Tentu saja jawaban satu sama lain antara saya dan teman-teman sangat berbeda-beda.
Salah satu jawaban yang pernah saya kemukakan dalam forum itu adalah sensasi pertama kali dulu ketika menjalani attunement. Saya pribadi memang merasakan sensasi ada semacam hawa hangat yang menjalar sepanjang tulang sumsum belakang di mulai dari Chakra Dasar menuju Chakra Mahkota.Pendapat lain juga dikemukakan sahabat lain bahwa ketika pertama kali menerima attunement dia merasa seperti melihat cahaya kuning dan hijau keemasan masuk ke ubun-ubunnya.
Seiring dengan perjalanan waktu mempraktekkan reiki kemampuan yang didapat oleh peserta pelatuhan reiki memang bermacam-macam. Ada yang seketika mempunyai kemampuan kewaskitaan, clairvoyance dan clairaudience. Apalagi kalau kundalini masing-masing peserta telah bangkit dengan sendirinya kemampuan tadi akan muncul secara otomatis apabila diiringi dengan latihan reiki yang berkesinambungan tanpa ada rasa jemu.
Memang attunement reiki adalah proses spiritual dan bertujuan menyelaraskan pola getaran vibrasi tubuh energi calon praktisi reiki dengan sumber reiki yang ada di alam semesta. Attunement atau penyelarasan sekaligus juga mengaktipkan chakra-chakra, pembersihan nadi-nadi (saluran energi) di tubuh eterik dari sumbatan-sumbatan energi negative. Karenanya setiap peserta berbeda merasakan sensasi reiki bahkan tak jarang ada peserta yang tidak merasakan apa-apa. Namun bila diadakan tes penyaluran reiki dari tangan peserta ini energi panas tetap terpancar keluar dari kedua telapak tangannya.
Efek lain dari paska attunement adalah terjadinya detoksifikasi secara fisik yang ditandai dengan gejala sering membuang air seni secara berlebihan, rasa kantuk berlebihan,merasa pusing,timbul bintik-bintik di kulit dengan rasa gatal,berkeringat berlebihan, buang air besar terlalu sering,bergesernya siklus haid dan nafsu makan secara berlebihan. Ini gejala alami dan setiap orang yang menerima attunement akan merasakan hal ini.
Hendaknya detoksifikasi fisik di atas dalam bentuk apa pun diterima dengan rasa positif dalam rangka tubuh menyesuaikan dengan energi alam semesta dan dalam rangka proses pembuangan racun dari dalam tubuh. Detoksifikasi sering juga dialami oleh para pasien yang menerima energi reiki. Bahkan saat melakukan self healing pun proses detoksifikasi tetap berlangsung tanpa disadari oleh praktisi yang bersangkutan. Baru ketahuan gejalanya manakala tubuh kita merasa segar,bugar bahkan gangguan penyakit untuk sementara waktu bisa direduksi bahkan sembuh total.
Bagi orang yang sensitif setelah menerima attunement di kedua telapak tangannya akan senantiasa terasa panas dan getaran-getaran energi mengalir keluar melalui kedua telapak tangannya.Kedua telapak tanggannya semakin peka merasakan getaran apabila mengarahkan tangannya ke pasien. Lebih dari itu apabila praktisi ini juga sering melakukan grounding ( terhubung ke bumi ) maka sirkulasi energi dalam tubuhnya akan masuk melalui ubun-ubun dengan getaran kuat dan membuang kelebihan energi dalam tubuhnya ke dalam bumi melalui telapak kakinya.
Melihat pentingnya menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh praktisi reiki maka sangat dianjurkan sering melakukan self healing, grounding dan bersedia melakukan healing ke orang lain secara berkesinambungan. Ini dimaksudkan untuk membuat sirkulasi energi tubuh bekerja secara berkesinambungan, menarik energi positif dan membuang energi negative ( penyakit ) keluar dari tubuh kita.
Dalam prakteknya apabila kita melakukan healing ke orang lain baik secara pribadi/tatap muka, jarak jauh secara pribadi atau masal pada dasarnya energi positif reiki kita tarik masuk ke tubuh lalu disalurkan ke pasien pada waktu bersamaan akan juga membersihkan tubuh praktisinya saat itu juga dari energi penyakit. Jadi dalam pepatah "sekali mendayung tiga pulau terlampui" berlaku pula bagi praktisi yang rajin melakukan healing. Pasien dan praktisi sama-sama memperoleh energi positif. Pasien diharapkan sembuh, praktisi reiki pun tetap sehat.
Nah selama enam tahun sejak sehat dengan reiki mempraktekkan reiki ini kesehatan tetap terjaga, olah raga jalan terus dan yang lebih dari itu rasa syukur kepada Tuhan atas karunia yang telah diberikan berupa nikmat sehat. Pergi ke dokter pun setiap 4 bulan tetap dilakukan untuk mengecek kadar kolesterol, gula dalam darah, asam urat dan tekanan darah. "Semua masih dalam kondisi normal dan tetap pertahankan kondisi ini secara terus menerus," begitu nasihat sahabat dokter yang juga praktisi reiki kepada sehat dengan reiki beberapa waktu lalu.
Terimakasih mbak bagi-bagi pengalamannya... blognya sangat informatif dan bermanfaat sekali.
Kalau boleh tahu pa ini sama dengan yoga atau senam pernafasan tu ya?
Saya dulu tahun 93-an pernah sakit bronki tahunan ndak sembuh-sembuh. Akhirnya diajari dosen saya senam pernafasan kayak meditasi itu. Alhamdulilah sembuh dan efeknya bagus sekali. Meski saya waktu itu sangat kurus tapi kulit saya kelihatan bersih sekali... Sayang setelah sembuh saya jadi males meditasi lagi. Sekarang baru ngrasain setelah berumur badan jadi berat (karena gemuk barangkali) dan kulit juga kusam... Saya sebenarnya tertarik ingin mencoba. Buka di Solo ndak ya? Saya tunggu kunjungannya lagi. Kapan mudik?
Oh yah,.... reiki itu ternyata sangat bermanfaat. sayang nggak ada yang buka cabang disini. Aku mau dong ikutan.
Untuk wilayah Solo Mbak dapat menghubungi Bapak Arif Wijayanto di 0817-256350 dan Bapak S.Gunawan di 0812-2973789. Ini jawaban untuk Mbak Mulyati Solo.
Sedangkan untuk Bapak Setiawan saya persilakan kontak dengan Makasar kepada Bapak Drs. A.H.Sudharyanto di 0812-4186091 dan Bapak H.M Sanib di 0401-321703 dan Eka S. di 0852-42161733 masing-masing perwakilan Kendari.
Thanks atas informasinya saya akan coba hubungi alamat yang diberikan mbak arum
Pingin baca postingan Reiki satu persatu secara detail sampai habis, tapi kok belum sempat nih mbak.
kyaknya perlu baca satu satu, supaya nyambung dan ngerti. makanya jangan di delete ya postingan lamanya.
saran: bisa dikompilasikan menjadi sebuah buku nih...
btw, Makasih atas kunjungannya, sy tunggu pendapat mbak Arum ttg Ngeblog, nulisnya dimana ya, koq sy belum mbaca komentnya?
wah, apa kaca mata sy yang harus diganti?
Thanks mbak