Penggunaan
hewan uji dalam riset kepikunan alias demensia di laboratoriom disorot
para pendukung kesejahteraan hewan. Mereka mendorong penggunaan hewan
uji diganti cara lain, misalnya pemindaian otak atau studi pertumbuhan
sel yang diambil dari pasien.
Eksperimen
bertahun-tahun menggunakan hewan uji tak membawa temuan terapi baru.
Dr. Gillian Langley, peneliti yang juga konsultan badan amal
kesejahteraan hewan, Humane Society International, menilai, para ilmuwan
selama ini sudah berlebihan mengandalkan hewan uji. " Riset kesehatan
dalam titik nadir, " kata Langley kepada BBC News, Selasa ( 20/5 ).
Berbagai
studi pada hewan yang berkembang saat ini juga dinilai tidak
menghasilkan terobosan seperti diharapkan. Itu pula yang oleh Langley,
seperti ia tulis dalam jurnal Drug Discovery Today, waktunya saat ini
mempertimbangkan pendekatan baru dalam riset kesehatan untuk penyakit
alzheimer.
Ilmuwan
lain mengatakan, metode manusia berbasis penelitian, yang pernah
dianggap sebagai eksperimen, sudah menghasilkan hasil. Profesor Paul
Lawrence Furlong dari Universitas Aston, Inggris, membuat pencitraan
otak untuk mengembangkan metode diagnosis awal demensia pada pasien.
Sumber : Kilas Iptek / BBC / GSA.
0 komentar