Kucing
corak marmer, marbled banyak terdapat di dataran rendah hutan alam dan
kawasan hutan tebang. Penelitian dengan kamera inframerah di delapan
kawasan hutan dan dua perkebunan kelapa sawit di Sabah, Malasyia,
menunjukkan itu. Laporan ilmiah yang dimuat di PLOS ONE, Rabu ( 23/3 ),
itu menyebut, hutan yang telah ditebang pun perlu dikonservasi karena
kucing corak marmer bertahan.
Kucing
jenis ini amat sulit ditemukan sehingga masuk daftar merah alias hampir
terancam pada Uni Internasional untuk Konservasi Alam ( IUCN ) karena
ancaman perburuan liar dan hilangnya habitat. Hasil penelitian empat
bulan, 19,5 kucing per 100 kilometer persegi ditemukan di Danum Valley
Conservation Area.
Di
Tawau Hills Park, tujuh kucing per 100 kilometer persegi dan di Tabin
Wildlife Reserve, area pembalakan terseleksi dari 1969 hingga 1989, ada
10 kucing pada luasan sama." Kucing itu bertahan di hutan yang telah
ditebangi, " kata Andrew Hearn, kandidat pada Wildlife Conservation
Research Unit, University of Oxford, Inggris.
Sumber : Kilas Iptek / AFP / ISW.
0 komentar