ON LINE

Followers

MEMAJANG FOTO DIRI ANAK ANDA.

Diposting oleh BLOG SEHAT ALAMI Senin, 22 November 2010

Pernahkan anda yang sering berselancar di internet sering menemukan blog yang semata menulis buku harian seputar diri sendiri beserta keluarganya yang dilengkapi foto diri khususnya foto diri si buah hati yang baru saja lahir ke dunia ini? Banyak blog yang menulis kegiatan harian keluarganya dilengkapi dengan foto diri si pemilik blog hanya sekedar untuk menunjukkan jati dirinya bahwa ia perlu tampil beda. Janganlah berharap tampil beda itu bisa dimuat dalam space koran atau majalah seandainya tidak ada wartawan yang menulis profil dirinya lalu memajang fotonya dan memuat berita dirinya dalam koran tempat wartawan itu bekerja.



Tapi sekarang jaman sudah berubah. Ada wahana blog atau website yang bisa mengakomodasi profil dirinya begitu gampang dimuat di blog pribadi sehingga orang lain bisa tahu dalam hitungan detik ketika profil dirinya di postingkan. Dengan ngeblog anda sudah menjadi publisher, redaktur, nara sumber, wartawan on line yang bisa menerbitkan tulisan beserta gambar dengan menyebutkan nara sumber seandainya tulisan dalam blog anda itu pernah dimuat media lain dan ditulis orang lain pula. Termasuk juga ngeblog menceritakan kehadiran anggota keluarga baru dalam keluarga yang ditandai telah lahirnya si buah hati dengan selamat lengkap dengan foto diri si buah hati yang masih orok .



Dengan kata lain memajang atau menulis profil diri sendiri, keluarga dan kerabat dekat di blog atau situs jejaring sosial semacam facebook, twitter, yahoo group diperbolehkan tetapi ada pula yang berpendapat bahwa tindakan itu dianggap narsis. Tindakan hanya sekedar menunjukkan jati diri sendiri ke orang lain sebagai hal berlebihan. Akan tetapi , riset terbaru di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 92 persen anak-anak umur dua tahun saat ini sudah mejeng gambarnya secara on line di internet.


Generasi anak digital menurut penelitian, foto dirinya dipajang orangtuanya ke internet setelah berusia 6 bulan.


Riset yang dilakukan perusahaan pengamanan AVG ini diulas oleh Larry Magid di CNet.com. Magid seorang jurnalis teknologi dan penasihat penggunaan internet secara aman, khususnya memproteksi anak dari pengaruh buruk internet. Riset selanjutnya menunjukkan sepertiga ibu telah memuat foto bayi mereka sesaat dilahirkan ke dalam internet. Penelitian ini mengambil responden ibu-ibu di negara Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Kanada, Australia, Selandia Baru dan Jepang selama sepekan pada 27 September lalu. Sayang seribu sayang responden dari penelitian ini tidak menyasar ibu-ibu di Indonesia.



Masih menurut hasil penelitian ini, orang tua di Amerika Serikat lebih sering berbagi foto bayi di internet dibandingkan di negara lain. Sebanyak 73 persen orang tua di Inggris, Spanyol, Perancis, Jerman dan Italia mengatakan bersedia berbagi foto bayi mereka di internet. Riset selanjutnya mengumumkan bahwa kelahiran bayi yang fotonya dipajang di internet ini sebagai kelahiran anak-anak digital, foto dirinya sudah dipasang ke dalam internet 6 bulan sejak kelahirannya. Itulah salah satu cara kebanggaan seorang ibu memajang foto bayinya ke internet lewat situs pertemanan sosial facebook, twitter atau pun blog pribadi.



Yang menjadi pertanyaan adalah memajang foto buah hati di situs jejaring sosial itu bisa berdampak positif atau negative? Dari sisi positif karena mengungkapkan kebahagiaan memiliki momongan baru bisa dilakukan dengan mudah, gratis tanpa perlu pasang iklan serta cepat. Tujuannya kerabat, sahabat langsung bisa tahu telah lahirnya buah hati melalui facebook atau MMS di ponsel pintar. Memajang foto anak yang baru lahir ke dunia bisa disebut menorehkan jejak sejarah kemanusiaan bahwa telah bertambah satu anggota umat manusia lahir ke dunia.



Sebaliknya hampir mustahil ada orang yang berani memasang foto kematian anggota keluarganya di Facebook. Foto kematian anggota keluarga bisa disebut sebagai lara atau kesedihan biasanya disimpan saja dalam ingatan atau hati tidak untuk dibagikan kepada orang lain apalagi lewat situs pertemanan sosial. Namun kebalikan dari lara yaitu bahagia seperti mendapatkan anak yang baru lahir layak dishare-kan kepada kerabat dan keluarga dekat dan jika kurang puas bisa dipublikasikan kepada khalayak luas lewat situs pertemanan. ( bersambung )



Sumber : Teropong Telekomunikasi Kompas oleh Pepih Nugraha ( diedit ).

0 komentar

Posting Komentar

SOFTWARE PSR.

ARUMSEKAR ON FACE BOOK.

REIKI LIKE

KOTA DAN NEGARA

STATISTIK ALEXA

About Me

Foto saya
Saya adalah manusia biasa seperti Anda juga yang sama-sama mengarungi hidup ini dengan menjalin tali persahabatan.Masih ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidang kesehatan alami. Karena itu saya tertarik belajar REIKI dan dengan REIKI pula saya belajar menyembuhkan diri sendiri dari gangguan penyakit. Namun demikian saya juga berteman dengan kalangan medis yang berprofesi dokter, perawat sekaligus sebagai Praktisi Reiki. Dengan merekalah saya belajar untuk menjadi manusia sehat baik jasmani dan rukhani. Senang melakukan perjalanan dinas karena tuntutan pekerjaan.

Blog Archive

ARUM ON BLOG SPOT COM.