Hati-hati
menulis di media sosial karena orang bisa keliru menerima pesannya.
Upi.com melaporkan, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, ( AS ), Rabu
( 30/3 ) lalu, memicu kontroversi di media sosial karena kicauan mereka
di Twitter yang semula didesain sebagai tips perjalanan. Kata-kata yang
ditulis di akun resmi Twitter Deplu AS, Rabu, terlihat seperti satu
peringatan bagi warga, bahwa mereka bisa dirampok.
Namun,
kata-kata itu justru menyinggung banyak orang. Tak lama setelah kicauan
itu diunggah, orang dari seluruh dunia pun membuat lelucon terkait tips
tersebut. Deplu AS kemudian menghapus tweet tersebut dan menuliskan dua
tweet permintaan maaf di akun resminya.
"
Beberapa orang merasa tersinggung oleh tweet awal kami dan kami minta
maaf jika itu berdampak negatif. Kami melihat banyak warga Amerika
menjadi korban tindak penipuan setiap tahun. Kami menginginkan semuanya
berhati-hati saat melakukan perjalanan, demikian tweet permintaan maaf
tersebut.
UPI / LOK.
0 komentar