Ilmuwan
Jepang berhasil melakukan transplantasi kulit buatan yang ditumbuhkan
di laboratoriom ke kulit tikus. Sifat dan perilaku kulit buatan itu
mirip kulit alami. Kulit itu dibuat dengan teknik sel punca yang diambil
dari gusi tikus dan diubah jadi sel punca pluripoten terinduksi ( iPSCs
). Kulit buatan itu terdiri atas beberapa lapisan dan memiliki bagian
mirip kulit asli, seperti folikel rambut yang memungkinkan rambut tumbuh
di kulit dan kelenjar keringat yang menghasilkan keringat.
Ketika
kulit buatan itu ditransplantasikan ke tubuh tikus, kulit itu tetap
berfungsi baik, termasuk fungsi indera peraba dan pengatur suhu tubuh.
Meski demikian, penerapan teknik pembuatan kulit buatan itu pada manusia
masih butuh 5-10 tahun lagi. Temuan yang dipublikasikan di jurnal
Science Advances itu dianggap lompatan dalam teknik penumbuhan dan
pentransplantasian kulit.
"
Kendala terbesar pembuatan kulit buatan selama ini adalah kesulitan
menumbuhkan berbagai organ penting, seperti folikel rambut dan kelenjar
eksokrin, sehingga kulit sulit berfungsi normal, " kata Takashi Tsuji,
peneliti pada Pusat Pengembangan biologi Riken, di Kobe, Jepang, Jumat (
1/4 ), kepada BBC.
Sumber : Kilas Iptek / BBC / MZW /Credit: © Takashi Tsuji, RIKEN
0 komentar