Sekelompok
peneliti sukses mengintervensi jaringan saraf tikus percobaan
menggunakan kendali jarak jauh alias remote control. Mereka bisa
mempelajari dampak rangsangan terhadap saraf tanpa prosedur pembedahan
dan tanpa menghubungkan tikus pada kabel-kabel. Peneliti menggunakan
implan supermini, lebih kecil daripada lebar rambut manusia, untuk
ditanamkan di otak tikus.
Implan
supermini itu hasil pengembangan tim Washington University School of
Medicine dan University of Illionis, AS. Melalui perintah pada kendali
jarak jauh, peneliti menyuntikkan obat dan mengirim rangsangan cahaya ke
sel-sel saraf di otak sehingga menentukan arah gerak tikus.
Selama
percobaan, tikus berjarak sekitar 1 meter ( 3 kaki ) dari antena
kendali jarak jauh.Reuters, Jumat ( 24/7 ), memberitakan, riset
berpeluang dikembangkan ke penelitian bedah minim terkait saraf, seperti
depresi, stres, kecanduan, dan nyeri.
Sumber : Kilas Iptek / Reuters / JOG.
Artikelnya sangat bermanfaat sekali, makasih ne ya!! beritanya bagus banget dan sangat menarik di baca siang ini. Ijin share juga ya, terimakasih sekali lagi.