ON LINE

Followers

BERHENTI MEROKOK ATAU IMPOTENSI.

Diposting oleh BLOG SEHAT ALAMI Senin, 18 Januari 2016

Miturut Direktur Prevention Research Center di Yale University School of Medicine Dr David Katz, merokok mempercepat seorang terkena risiko atherosclerosis, yaitu penyakit akibat terbentuknya plak di dinding arteri sehingga arteri menjadi lebih tebal dan menyumbat peredaran darah. Jika sumbatan tersebut terjadi pada bagian penis, terjadilah gangguan ereksi. Kalau sudah begitu si pria akan loyo bagaikan kalah perang setengah permainan.

Kebanyakan pria menganggap merokok membuat mereka lebih jantan. Nyatanya, sebaliknya merokok bisa menjadi musuh nomer satu bagi kejantanan pria. Banyak penelitian membuktikan bahan-bahan kimia dalam setiap isapan rokok, bisa menyebabkan impotensi atau disfungsi ereksi.

Miturut langgam kesehatan Jawa Tengah, menyebutkan mungkin pria sulit meninggalkan rokok karena tidak takut dengan ancaman penyakit jantung atau kanker paru-paru. Akan tetapi, jika sudah berkaitan dengan kejantanannya, si pria akan berpikir serius, apa betul merokok bisa menyebabkan kejantanan jadi runtuh?
 
Masih miturut Katz, berdasarkan riset American Heart Associations Annual Conference on Cardiovasculer Disease Epidomiology and Prevention, pada 2003 dilaporkan 3.764 pra dari Tiongkok usia sekitar 47 tahun ke atas yang menghabiskan 20 batang rokok sehari memiliki risiko terkena impotensi hingga 60 persen dibandingkan pria yang tak pernah merokok. Secara umum, pria merokok 30 persen lebih rentan terkena impotensi ketimbang yang bukan perokok.
Sudah jelas merokok mengganggu kesehatan. Pria perokok berat apalagi dirinya juga obesitas, perlu waspada akan dampak merokok bagi kesehatan paru-paru, jantung dan pembuluh darah.
Sudah jelas merokok mengganggu kesehatan. Pria perokok berat apalagi dirinya juga obesitas, perlu waspada akan dampak merokok bagi kesehatan paru-paru, jantung dan pembuluh darah. Dampak lain adalah menurunnya kejantanan pria alias gampang impotensi.
Australia juga mencatat hasil yang hampir sama, yaitu dari 8.400 pria usia 16-59 tahun, terungkap bahwa dalam sehari menghabiskan satu pak atau kurang, 24 persennya kedapatan kesulitan menjaga ereksi ketimbang yang tak merokok. Sementara itu, pria yang mengisap lebih dari satu pak, 39 persennya akan lebih mudah terkena impotensi ketimbang yang tak merokok. Para remaja sebaiknya juga berpikir ulang jika mereka terus merokok, efek perusakan dalam tubuh akan terus berlanjut, dan semakin parah saat mereka dewasa.

Sebenarnya semakin cepat seseorang berhenti merokok, risiko impotensi bisa dihindari. Namun, jika efeknya sampai pada gangguan ereksi atau impotensi, tidak ada pilihan lain kecuali segera berobat ke dokter agar hubungan suami-istri kembali normal. Jika pria sudah normal ereksi, apakah akan merokok lagi, patut kita pertanyakan pada yang bersangkutan.

Sumber : Langgam kesehatan.

0 komentar

Posting Komentar

SOFTWARE PSR.

ARUMSEKAR ON FACE BOOK.

REIKI LIKE

KOTA DAN NEGARA

STATISTIK ALEXA

About Me

Foto saya
Saya adalah manusia biasa seperti Anda juga yang sama-sama mengarungi hidup ini dengan menjalin tali persahabatan.Masih ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidang kesehatan alami. Karena itu saya tertarik belajar REIKI dan dengan REIKI pula saya belajar menyembuhkan diri sendiri dari gangguan penyakit. Namun demikian saya juga berteman dengan kalangan medis yang berprofesi dokter, perawat sekaligus sebagai Praktisi Reiki. Dengan merekalah saya belajar untuk menjadi manusia sehat baik jasmani dan rukhani. Senang melakukan perjalanan dinas karena tuntutan pekerjaan.

Blog Archive

ARUM ON BLOG SPOT COM.