ON LINE

Followers

PEGAWAI DIBAYARI UNTUK MABUK.

Diposting oleh BLOG SEHAT ALAMI Selasa, 28 Februari 2012

Paguyuban ngunjuk ciu atau disingkat pangunci sebutan untuk kelompok orang yang hobi minuman keras, pernah saya dengar ucapan ini lewat gurauan penyiar wanita pada radio swasta di Solo awal Janurai 12 kemaren. Dalam gurauannya di radio itu, sang penyiar mengatakan bahwa orang yang sudah terbiasa mabuk minuman keras, sehari saja tidak menyentuh minuman berakohol, maka dirinya akan serba salah tingkah. Yang lebih menyedihkan lagi menghilangkan kebiasaan mabok ini tidak segampang membalik telapak tangan.



Lebih memprihatinkan lagi hobi menenggak minuman keras ini makin lama makan banyak saja pelakunya. Dulu orang mabuk biasanya dari kalangan orang dewasa sekarang ini anak pelajar sekolah saja sudah banyak yang teler akibat minuman keras. Gejala ini karena lemahnya pengawasan orang tua terhadap anaknya yang salah bergaul dengan orang yang hobi minuman keras juga lingkungan pergaulan dengan teman-temannya.



Orang mabuk bisa datang dari kalangan orang terpandang dalam masyarakat yang seharusnya memberi contoh positip pada lingkungannya. Misalnya ada pegawai yang sudah mempunyai penghasilan sendiri tetapi justru masih hobi minum-minuman keras secara sembunyi-bunyi. Lebih menyedihkan jika gaji yang diterimanya malah dibelanjakan untuk membeli minuman keras.



Karena masih ada pegawai yang tidak bisa meninggalkan kebiasaan buruk dalam berhubungan dengan minuman berakohol, maka sebuah kantor pemerintah yang baik hati baru-baru ini berani membayari 15 pegawainya untuk mabuk berjamaah. Berita ini bukan terjadi di Indonesia tetapi di Florida AS. Adalah Departemen Penegakan Hukum Florida ( FDLE ) mengaku telah membayari 15 pegawai untuk mabuk agar bisa mengetes akurasi alat penguji pernapasan Intoxilyzer 8000.



Tentu saja mabuk gratis sebagai uji coba ini disambut baik oleh pegawai bersangkutan. Mereka didapuk seolah-olah bertugas menjadi sopir angkutan umum. Akting mabuk 15 pegawai yang memerankan sopir dilakukan bersama-sama Desember 11 lalu saat jam kantor sedang berlangsung. Di depan panel hakim di Sarasota, Florida AS, alat uji pengetes kadar alkohol dilakukan kepada 15 pegawai untuk menguji akurasi alat itu bekerja.



FDLE mengungkapkan telah mengeluarkan uang 330 dollar AS atau hampir Rp. 3 juta untuk membeli sejumlah minuman berakohol untuk 15 pegawainya ini. Seperti diberitakan Sarasota Herald Tribune, hakim meragukan kebenaran pengujian yang menghabiskan dana hingga 8000 dollar AS karena hasil tes darah 15 pegawai itu tak disertakan dalam sidang.



Akhirnya hakim mempertimbangkan untuk menghentikan penggunaan alat itu di Sarasota dan Manatee setelah penyelidik menemukan banyak alat yang tak berfungsi. Gara-gara itu juga, hasil uji pernapasan pada 100 kasus di dua kota itu dibatalkan oleh pengadilan. Pegawai yang dijadikan kelinci percobaan untuk mengetes alat ini tidak ambil pusing akan hasil akhir akting mabuknya, sebab mereka sudah senang mendapat bayaran untuk akting mabuk.

0 komentar

Posting Komentar

SOFTWARE PSR.

ARUMSEKAR ON FACE BOOK.

REIKI LIKE

KOTA DAN NEGARA

STATISTIK ALEXA

About Me

Foto saya
Saya adalah manusia biasa seperti Anda juga yang sama-sama mengarungi hidup ini dengan menjalin tali persahabatan.Masih ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidang kesehatan alami. Karena itu saya tertarik belajar REIKI dan dengan REIKI pula saya belajar menyembuhkan diri sendiri dari gangguan penyakit. Namun demikian saya juga berteman dengan kalangan medis yang berprofesi dokter, perawat sekaligus sebagai Praktisi Reiki. Dengan merekalah saya belajar untuk menjadi manusia sehat baik jasmani dan rukhani. Senang melakukan perjalanan dinas karena tuntutan pekerjaan.

Blog Archive

ARUM ON BLOG SPOT COM.