ON LINE

Followers

TERAPI MUSIK

Diposting oleh BLOG SEHAT ALAMI Selasa, 19 Januari 2010

Hari perkabungan nasional selama tujuh hari bagi wafatnya Mantan Presiden Abdulrahman Wahid telah usai. Tentu kita sebagai warganegara Indonesia yang ditinggalkan almarhum masih merasakan kesedihan mendalam. Demikian pula nun jauh di belahan dunia lain tepatnya di Haiti bencana gempa bumi tengah melanda negeri itu yang memakan korban sedemikian besar menimbulkan trauma bagi warga Haiti yang selamat. Kedua ilustrasi kesedihan ini menceritakan bagaimana setiap orang dalam hidup ini akan merasakan kesedihan semacam ini.




Tentu Anda pernah merasakan situasi seperti hati sedih entah karena ditinggal oleh orang terkasih atau telah gagal dalam sebuah ujian masuk perguruan tinggi. Atau gagal dalam audisi menjadi pemain sinetron terkenal, lalu sambil merebahkan tubuh di kasur atau sofa ruang tamu, Anda menyetel musik lembut untuk menghilangkan kesedihan ini. Sayup-sayup musik pun terdengar lirih memenuhi ruangan. Tak berapa lama kemudian perasaan sedih berangsur-angsur hilang dan digantikan perasaan nyaman. Mood Anda pun menjadi lebih baik dan hati pun menjadi tenang dan ceria lagi.




Begitulah tanpa Anda sadari musik memiliki efek positip dalam menata perasaan yang sedang gundah gulana. Musik tak hanya menenteramkan jiwa tetapi juga menyembuhkan. "Wah...menyembuhkan," begitu celetuk sahabat sehat bersama waskita reiki begitu selesai menerima transfer energi reiki dalam penyembuhan sosial di Gedung Kridha Bhakti beberapa waktu lalu. Betul... karena alasan inilah mengapa Apollo dalam mitos Yunani Kuno disebut sebagai dewa musik sekaligus pengobatan. Dengan kata lain musik memberi energi bagi hidup kita bila diperdengarkan kepada orang yang tengah sakit.


Musik klasik karya Mozart sering diperdengarkan di jaringan Radio Sonora Jakarta setiap Minggu malam pukul 21-22 wib.




Musik tanpa Anda sadari memiliki efek positif dalam menata perasaan. Kajian tentang musik tidak hanya sekedar bunyi-bunyian tertata rapi enak didengar di telinga, tetapi musik sebagai pelengkap sarana penyembuhan dan peningkatan kecerdasan telah diteliti di Amerika Serikat. Memang benak kita yang sudah terpogram bertahun-tahun lamanya berbicara kalau sakit ya minum obat dan kalau mau cerdas pintar ya belajar. Betul apa yang diprogam dalam alam bawah sadar tadi sudah harga mati. Tetapi boleh dikatakan progam tadi bisa kita siasati dengan memodifikasi perasaan menjadi tenang gembira karena mendengar musik teduh bisa menghilangkan rasa sakit untuk beberapa saat. Kuncinya ada pada mood kita sendiri untuk mencernanya.




Musik membuat kita sehat bukan dalam arti jika kita sakit lalu diperdengarkan musik terus sembuh. Merujuk pada penelitian yang dilakukan Dr.Joanne Loewy di Beth Israel Medical Centre, NY AS sejak 1997 hingga sekarang, musik ternyata mampu membantu pasien untuk mengelola sakitnya. Maksudnya penderitaan sakit bisa direkayasa menjadi hilang, kadar sakitnya diturunkan menggunakan alunan musik lembut. Masih menurut penelitian ini saraf untuk mendengarkan musik dan saraf perasa sakit itu sama saling berhubungan dengan saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Saat pasien menjalani pembedahan dan saat itu juga diperdengarkan musik, saraf perasa sakit sibuk berdebat antara merasakan sakit dan mendengarkan lagu lembut. Akibatnya pasien tidak merasa sakit ketika pembedahan.




Penderita sakit berat yang penyakitnya sudah parah bahkan sedang menunggu sakaratul maut, terapi musik dan bimbingan khusus rohaniawan dapat membuat pasien tenang dan mengerti apa yang yang tengah dia derita. Pasien pun pasrah siap mati, tenang dan rasa sakitnya pun tidak terasakan lagi. Dalam kondisi pasrah inilah sering terjadi pasien lebih lama bertahan hidup. Memang musik sebagai terapi penyembuh masih terus digali kesahiannya. "Terapi musik masih terus dikembangkan untuk pasien kanker, alzheimer, depresi dan penyakit lainnya," ujar Loewy. Musik memang tidak langsung menyembuhkan penyakit. Hasil akhir yang hendak dicapai adalah kondisi relaksasi yang dicapai melewati entrainment dan musik vibration table (MVT).




Entrainment adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mengubah persepsi atau tanggapan akan rasa sakit dengan stimulasi musik yang cocok. Misal rasa sakit ngilu diobati dengan suara denting lonceng. MVT sendiri adalah penggunaan vibrasi musik terstruktur yang berefek pada persepsi pasien akan rasa sakit, baik secara psikologis maupun pisik. Dengan kondisi pasien dibuat rileks, rasa sakit bisa hilang dan kondisi tubuhnya menjadi semakin membaik. Efek domino pun terjadi. Kondisi pasien semakin membaik akan memperbaiki metabolisme tubuhnya. Anti bodi sebagai perisai alami dari segala penyakit pun terbentuk dalam tubuh pasien. Itulah jalan panjang musik berperan dalam penyembuhan.




Tiap individu unik maka menurut Loewy, terapi musik sangat individualistik. Artinya pilihan musik masing-masing orang bisa berbeda-beda. Pak Subagyo lebih senang mendengarkan Gending Jawa Klenengan Ketawang Subokastowo dengan nada slendro patet songo, sementara pasien Praktisi Reiki lebih senang mendengarkan musik klasik saat dihealing dan Endah Astuti sendiri lebih senang mendengarkan instrumentalia Jepang Kitaro. Karena musik begitu unik dan individual maka Hartadi Eko Pradigdo Alumnus Ilmu Komputer UGM yang juga penggemar metafisika mempunyai ide membuat piranti lunak Mind Sound yang digunakan untuk terapi migren. Untuk terapi migren ini ada syaratnya bagi pasien yaitu mendengarkan musik dan membayangkan bola cahaya terang mengitari atas kepala kemudian masuk ke dalam rongga kepala. Masih terus membayangkan terang bola cahaya ini sangat menenangkan. Berikan senyum pada diri sendiri sehingga Anda semakin ringan dan rileks. Lalu sugestikan ke dalam alam bawah sadar Anda, "Kepalaku semakin ringan dan nyaman, semakin rileks dan segar." Ulangi kalimat ini berulang-ulang selama 15 menit.


Mozart komposer musik klasik.



Menurut Addie MS konduktor musik klasik Indonesia menyatakan, "Musik klasik secara ilmiah terbukti memiliki khasiat. Semua musik memberikan efek. Soalnya suasana hening saja memberikan efek apalagi musik yang ada nadanya. Alunan musik sudah dapat memberikan rangsangan otak dan menenangkan," katanya. Addie menyebut musik klasik yang sifatnya membakar sel otak lebih aktip lagi seperti karya Mozart, Vivaldi dan Bach yang bertempo cepat. Ada juga musik klasik untuk rileksasi yang temponya lambat. Musik klasik bertempo lambat inilah yang mengiringi sehat dengan waskita reiki melakukan attunement kundalini reiki malam ini.

Sumber : Effek Mozart di Mind Body and Soul (diedit ulang)

3 komentar

  1. mengamankan pertama...

    "musik memberi energi bagi hidup kita" musik memang luar biasa bisa mengharubirukan suasana hati...bisa menghentak-hentak adrenalin..

    dan kabarnya mendengarkan musik akan menumbuhkan jiwa dan karakter yg baik..

     
  2. safru Says:
  3. Memang benar mbak sekar, kalau saya pas lagi banyak masalah ditempat kerja biasanya nyantai sambil dengerin musik bisa menghilangkannya

     
  4. terapi musik Says:
  5. Kami adalah sekolah khusus autisme Al-Ihsan yang menyelenggarakan pendidikan TK, SD, SMP, SMA, dan terapi untuk anak autis, termasuk terapi musik. Untuk info klik www.sekolahautismeal-ihsan.com

     

Posting Komentar

SOFTWARE PSR.

ARUMSEKAR ON FACE BOOK.

REIKI LIKE

KOTA DAN NEGARA

STATISTIK ALEXA

About Me

Foto saya
Saya adalah manusia biasa seperti Anda juga yang sama-sama mengarungi hidup ini dengan menjalin tali persahabatan.Masih ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidang kesehatan alami. Karena itu saya tertarik belajar REIKI dan dengan REIKI pula saya belajar menyembuhkan diri sendiri dari gangguan penyakit. Namun demikian saya juga berteman dengan kalangan medis yang berprofesi dokter, perawat sekaligus sebagai Praktisi Reiki. Dengan merekalah saya belajar untuk menjadi manusia sehat baik jasmani dan rukhani. Senang melakukan perjalanan dinas karena tuntutan pekerjaan.

Blog Archive

ARUM ON BLOG SPOT COM.